REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook telah sukses mengaktifkan fitur Safety Check untuk setiap kejadian yang darurat di beberapa negara. Kali ini, Facebook akan menyediakan fitur cek keamanan tersebut secara bebas kepada pengguna yang merasa dalam situasi darurat.
CEO jejaring sosial terbesar, Mark Zuckerberg, mengatakan hal itu saat menjawab pertanyaan seorang pengunjung terkait ketersedian fitur untuk digunakan secara bebas, tidak hanya pada kejadian mendunia tertentu.
Pada acara Townhall Q&A di Luiss University, Roma, Zuckerberg berujar, “Kami sedang menggarap proyek keamanan tersebut secara bebas,” dikutip Ubergizmo, Selasa (30/8).
Fitur Safety Check diluncurkan dua tahun lalu dengan tujuan memberikan kemudahan akses kepada setiap orang untuk menginformasikan keamanan dirinya pada suatu kejadian atau bencana besar. Fitur tersebut kemudian diekspansi lebih lanjut untuk memberikan akses informasi keamanan pengguna pada suatu aksi teror di tempat-tempat pengguna hadir.
Kendati terbilang bagus, namun fitur tersebut juga mendapatkan protes dari berbagai kalangan yang menilai Facebook hanya mengaktifkan fitur itu untuk kejadian-kejadian tertentu yang menimpa masyarakat negara-negara barat.
Menanggapi hal tersebut, Zuckerberg menyatakan proyek garapannya akan segera memungkinkan pengguna jejaring sosial terbesar itu menginformasikan diri mereka sendiri pada suatu kejadian darurat yang dialami, dengan mengaktifkan fitur Safety Check.
Namun, belum ada konfirmasi lebih lanjut tentang cara mengaktifkan fitur tersebut dan kapan fitur itu dapat digunakan secara bebas.