REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan jejaring sosial Twitter tengah mengalami persoalan besar. Pasalnya, pertumbuhan pengikutnya kian hari mengalami penurunan yang drastis. Tak hanya meninggalkan akunnya, para pengguna Twitter bahkan tak sedikit yang menghapus akun jejaring sosialnya tersebut.
Pengamat teknologi Lance Ulanoff menyebut Twitter yang dulunya menarik kini telah berubah menjadi basi dan kehilangan peminat. Ulanoff melihat ada sejumlah alasan mengapa Twitter tak lagi populer dikalangan netizen.
Salah satu yang cukup mengkhawatirkan adalah kualitas para pengikut baru Twitter. Ulanoff mengaku hampir setiap hari ia mendapatkan spam dan konten porno yang melintas di Twitter-nya. Para penggunanya juga sering mengalami pembajakan akun. Ulanoff menilai sang CEO Jack Dorsey telah gagal mengubah Twitter menjadi tempat yang benar-benar aman bagi penggunanya.
Ditambah lagi dengan kemerosotan pertumbuhan pengguna, para pemegang saham pun mulai meragukan masa depan pendapatan Twitter. Sejumlah perusahaan dikabarkan berencana untuk mengakuisisi media sosial tersebut. Untuk mengembalikan kejayaan Twitter seperti sediakala, menurut Ulanoff, harus membuat gebrakan yang baru dan segar pada layanannya.