Kamis 08 Dec 2016 20:11 WIB

Kudus Jadi Proyek Percontohan Smart City

Smart city (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Smart city (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditunjuk sebagai salah satu dari tiga kabupaten di Tanah Air yang menjadi proyek percontohan (pilot project) pengembangan kota pintar atau "smart city" oleh Kementerian Dalam Negeri.

"Kabupaten lain yang ditunjuk sebagai 'pilot project' pengembangan 'smart city', yakni Kabupaten Sidoarjo dan Sleman," kata Kasubdit Kapasitas Daerah Direktorat Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Bensly di Kudus, Kamis (8/12). Selain menunjuk tiga kabupaten, kata dia, Kementerian Dalam Negeri juga menunjuk tujuh kota di Tanah Air sebagai proyek percontohan serupa.

Di antaranya, Kota Serang, Bekasi, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Depok, dan Tangerang. Alasan penguat hingga Kabupaten Kudus ditunjuk sebagai salah satu kabupaten untuk percontohan, salah satunya karena adanya dukungan dari kepala daerahnya.

"Kepala daerah di Kudus memiliki komitmen yang kuat dalam hal pengembangan daerah yang bersentuhan dengan kemajuan teknologi informasi ke depannya," ujarnya. Selain itu, kata dia, Pemkab Kudus juga sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk mewujudkan cita-citanya sebagai "cyber city", termasuk penyediaan aplikasi berbasis android untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terkait sejumlah layanan publik di Kudus maupun pengaduan terkait kualitas pelayanan publik tersebut.

Dalam rangka penunjukan tersebut, Kemendagri menggandeng Microsoft dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. "Pemerintah memang mendorong semua daerah di Tanah Air memanfaatkan teknologi informasi untuk menyelesaikan permasalahan pelayanan publik," ujarnya.

Karena saat ini era digital, kata dia, masyarakat tentu semakin dimudahkan ketika segala pelayanan bisa diakses cukup menggunakan telepon genggam. Dari sejumlah daerah yang menjadi percontohan, lanjutnya, akan dilakukan evaluasi, sehingga nantinya akan muncul kota pintar yang ideal dan bisa dijadikan pijakan bagi daerah lain yang juga berkeinginan menjadi kota pintar.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Kudus Didik Sugiharto menambahkan, dalam rangka menuju kota pintar, Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan pihak ketiga tersebut, menggelar pelatihan yang diikuti 40 orang. Puluhan peserta tersebut, meliputi pegawai eselon II, eselon III dan eselon IV.

Pelatihan tersebut, kata Didik, digelar mulai hari ini (8/12) hingga Jumat (9/12). "Kami sangat bersyukur, ternyata Kabupaten Kudus termasuk menjadi salah satu kabupaten yang dipilih oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai proyek percontohan pengembangan kota pintar kategori kabupaten," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement