REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Twitter untuk menancapkan dominasi dalam konten-konten video tidak terbatas di Amerika Serikat atau negara-negara Barat. Jejaring media sosial itu bermitra dengan sejumlah rekanan baru untuk membuktikannya.
Dalam sebuah konferensi di Singapura, platform itu mengumumkan sebagia besar kerjasama konten yang akan menampilkan ratusan jam tayangan "streaming" dan video lainnya untuk Twitter di kawasan Asia Pasifik. Seperti kerjasama Twitter di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya, kemitraan baru itu akan memberikan penggunanya di Asia Pasifik akses ke lebih banyak konten olahraga, berita dan hiburan, seperti dilansir Engadget, Kamis (13/9).
Kemitraannya dengan Sony Music akan memungkinkan penggunanya mengakses konten yang beragam dan cuplikan di balik layar dari musisi-musisi ternama. Twitter juga menyepakati kerjasama dengan studio produksi Red Chillies Entertainment asal India untuk membuat konten-konten Bollywood yang dibintangi Shah Rukh Khan, serta NBC Universal guna menghadirkan program E! ke dalam media sosial tersebut.
Guna meningkatkan layanan konten olahraganya di kawasan tersebut, Twitter juga telah menjalin kerjasama dengan FMA Indonesia untuk highlight Liga Champions UEFA, Fox Sports Asia untuk video-video Formula One dan Stadium Astro Malaysia bagi Liga Premier Inggris. Selain itu Twitter juga menjalin kemitraan baru dengan Vice Media untuk menyediakan akses bagi pengguna di Asia Pasifik ke konten-konten liputan dan dokumenter media tersebut.
Terakhir, Twitter juga menjalin kemitraan dengan Network18 dan NET TV guna menghadirkan konten berita dan kabar terkini mengenai Indonesia dan India di platform media sosial tersebut. Kerjasama-kerjasama yang dijalin Twitter di Asia Pasifik mirip dengan kemitraannya di kawasan-kawasan lainnya, termasuk bermitra dengan Fox Sports untuk Piala Dunia dan ESPN untuk SportsCenter Live.
Sebelumnya Twitter juga menjalin kemitraan dengan Formula Onel pada April. Media sosial itu optimistis konten-konten dari sejumlah mitranya dalam Twitter akan menarik perhatian pengguna di kawasan tersebut, cukup untuk mencapai satu miliar view hanya di Asia Pasifik saja pada 2020.
Namun Vice President Twitter global mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak ingin bersaing dengan media-media tradisional seperti yang dilakukan Netflix. "Nilai strategis dan unik kami menunjukkan bahwa posisi Twitter sebagai pelengkap,bukan pesaing bagi media-media tradisional, telah menunjukkan keberhasilan luar biasa," katanya.