REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun Facebook milik Mark Zuckerbeg menjadi salah satu dari 50 juta pengguna yang diretas akhir pekan lalu. Diberitakan laman Sydney Morning Herald dan New York Post, akun CEO Zuckerberg dan COO Sheryl Sandberg turut menjadi sasaran peretas, menurut keterangan juru bicara Facebook.
Akun petinggi Facebook di Eropa, Nicola Mendelsohn dikabarkan juga terdampak dalam aksi peretasan ini. Mark Zuckerberg melihat kasus peretasan ini sebagai hal yang sangat serius, karena hacker menemukan celah untuk mencuri token akses Facebook yang dapat digunakan untuk mengambil alih akun.
Token akses ini setara dengan kunci digital yang membuat pengguna tetap bisa masuk ke Facebook tanpa memasukkan kata sandinya setiap mereka menggunakan aplikasi. Facebook telah me-reset token akses milik hampir 50 juta pengguna yang diketahui telah terdampak untuk melindungi keamanan akun mereka.
Facebook juga mengambil langkah pencegahan untuk me-reset (membuat ulang) token akses 40 juta akun yang mengalami hal serupa tahun lalu. Akibatnya, saat ini sekitar 90 juta orang harus masuk kembali ke Facebook, atau aplikasi apa pun yang menggunakan Login Facebook.
Setelah mereka masuk kembali, mereka akan mendapatkan pemberitahuan di bagian atas News Feed mereka yang menjelaskan apa yang terjadi. Facebook juga untuk sementara mematikan fitur View As.