Kamis 06 Dec 2018 20:12 WIB

Masyarakat Dinilai Belum Peduli Keamanan Siber

Pencurian data juga turut mengancam kedaulatan negara.

Red: Ani Nursalikah
Keamanan siber
Keamanan siber

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Yudhi Kukuh mengatakan tingkat kesadaran masyarakat akan keamanan siber masih kurang. "Masyarakat kita belum terlalu peduli dengan keamanan siber. Contohnya kita masih menggunakan kata kunci yang sama untuk semua aplikasi," ujar Yudhi di Jakarta, Rabu (5/12).

Padahal jika kata kunci itu bocor, maka pembajak akan masuk ke semua aplikasi melalui surat elektronik. Contoh lainnya adalah seringnya pembajakan melalui aplikasi permainan di media sosial.

Selain itu, lanjut dia, jika ponsel hilang maka yang diperhatikan adalah nomor kartu selulernya bukan kontak yang ada di dalamnya. "Bisa saja, ada yang menggunakan kontak di dalam ponsel itu untuk tujuan tidak baik."

Pakar TIK dari Prosperita Mitra Indonesia itu menambahkan pencurian data juga turut mengancam kedaulatan negara. Data yang dimaksud di sini tidak hanya tentang data warga negara tetapi juga data-data yang dimiliki oleh institusi, baik bisnis maupun terutama institusi pemerintah seperti rahasia negara.