Senin 29 Jul 2019 19:10 WIB

JAAN Kritik Netizen Soal Video Viral Pria Makan Kucing Hidup

Menurut JAAN, seharusnya netizen tidak andalkan medsos untuk mengatasi masalah.

Pecinta kucing. (Ilustrasi)
Foto: zimbio.com
Pecinta kucing. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founding Director Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Femke Den Haas, mengkritisi sikap warganet yang ikut serta memviralkan tayangan aksi seorang pria memakan kucing hidup. Ia mengatakan, warganet semestinya bisa lebih bijaksana dengan langsung bertindak ketika melihat sesuatu yang tidak pantas.

"Yang saya tidak mengerti dari video ini, ada yang merekam dan melihat ini terjadi, tapi tidak ada aksinya," kata Femke melalui sambungan telepon kepada Antara di Jakarta Pusat, Senin.

Video pria pemakan kucing hidup yang dikabarkan terjadi di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat itu viral di media sosial Youtube sejak Ahad (28/7). Menurut Femke, masyarakat Indonesia harus proaktif menindaklanjuti situasi yang tidak lazim di sekitarnya.

Femke mengkritisi sikap masyarakat Indonesia yang cenderung menyelesaikan masalah melalui media sosial. Perempuan warga negara Belanda itu mengungkapkan, warga harus bertindak kalau ada yang tidak etis atau tidak sesuai.

"Jangan gunakan medsos untuk menghentikan hal salah yang terjadi di depan mata," katanya.

Femke juga mengkritik respons kepolisian yang dinilainya relatif lambat dalam mengungkap identitas pelaku pemakan kucing hidup itu. Menurutnya, semestinya, pelaku sudah teridentifikasi.

"Saya tidak mengerti kenapa bapak ini sampai sekarang belum diketahui posisinya dan siapa dia. Itu tidak masuk akal," ujarnya.

Femke menduga ulah dari pelaku adalah untuk mencari perhatian. Selain itu, video berdurasi 1 menit lebih tak sampai menjadi hiburan di tengah masyarakat.

"Kan banyak orang di sana, kenapa tidak langsung ditangkap. Apakah ini untuk dapat perhatian atau dia mengalami gangguan jiwa," katanya.

Femke mendesak kepolisian segera menangkap pelaku beserta pihak yang merekam kejadian. Ia menyatakan, kejadian tersebut bukanlah hal sepele.

"Orang ini berbahaya untuk keamanan publik. Polisi harus taruh atensi atas peristiwa ini, termasuk pengunggahnya," katanya.

Menurut Femke, JAAN tengah intensif berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk membatu proses pencarian pelaku. Ia menyatakan, timnya sudah berada di Mabes Polri pada Senin petang.

Sementara itu, Kapolsek Kemayoran, Kompol Syaiful Anwar, yang dikonfirmasi Antara terkait proses pencarian pelaku belum menjawab panggilan telepon hingga tenggat penayangan berita.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement