Selasa 03 Sep 2019 23:51 WIB

Menkominfo: Kanal Penyebar Hoaks Papua dari 20 Negara

Menkominfo tidak menjelaskan secara spesifik alamat IP penyebar dari negara mana saja

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan kanal atau URL penyebar hoaks Papua terdeteksi berasal dari 20 negara. Kanal ini membuat situasi di Papua tak kondusif.

"Sebanyak 20 negara lebih yang mention-nya berasal dari negara tersebut, tetap belum tentu warga negara tersebut yang (mengunggah), tetapi asalnya dari negara tersebut," kata Menkominfo Rudiantara di Jakarta setelah pertemuan setingkat menteri membahas soal perkembangan arus informasi Papua, Selasa (3/9).

Menkominfo tidak menjelaskan secara spesifik alamat IP penyebar dari negara mana saja. Namun salah satu alamat penyebar hoaks tersebut berasal dari Eropa.

"Kebanyakan dari dalam negeri mention-nya, tetapi juga ada dari luar negeri, salah satu negara Eropa," katanya.

Menkominfo menyatakan hingga 2 September 2019, Kemenkominfo sudah mendeteksi setidaknya ada 555 ribu URL atau kanal yang digunakan untuk menyebarkan hoaks.

"Dari jumlah itu ada 100 ribu lebih orisinal akun mem-posting hoaks," kata dia.

Penyebaran hoaks provokasi yang sifatnya mengadu domba tertinggi kata dia, dicatat pada 30 Agustus 2019, angkanya mencapai 75 ribu.

"Yang paling banyak Twitter, asalnya seluruhnya, seluruh dunia," ujar Rudiantara.

Sebelumnya, Rudiantara mengatakan sudah meninjau ulang semua kabupaten dan kota yang ada di Papua dan Papua Barat. Bila sudah ada wilayah atau kabupaten/kota yang diketahui aman, maka Kemenkominfo akan segera memulihkan akses internet di wilayah tersebut.

Rudiantara menyebut Kemenkominfo terus memantau 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua dan 13 kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat. Ia menyebut tidak tertutup kemungkinan ada kabupaten dan kota yang besok sudah dapat dipulihkan jaringan internetnya bila sudah dipastikan aman oleh pihak keamanan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement