Kamis 05 Nov 2015 16:22 WIB

Ilmuwan Sebut Pembentukan Berlian Ternyata tidak Rumit

Perhiasan dari berlian bukan hanya memiliki nilai investasi materi, namun juga bernilai investasi bagi kepercayaan diri pemakainya.
Foto: AP
Perhiasan dari berlian bukan hanya memiliki nilai investasi materi, namun juga bernilai investasi bagi kepercayaan diri pemakainya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda memiliki berlian? Batu mulia ini merupakan salah satu perhiasan yang dianggap sangat mahal. Alhasil, siapapun yang mengenakan perhiasan ini akan terangkat 'gengsi'nya.

Berlian menjadi simbol kemurnian dan kesetiaan sehingga banyak digunakan sebagai cincin. Tapi, bagaimanakah pembentukan berlian dan apa yang menjadikannya mahal?

Baru-baru ini ilmuwan di John University di Maryland mengatakan berlian terbentuk dari sebuah reaksi kimia yang sederhana. Hanya saja, reaksi kimia oksidasi dan reduksi (redoks) ini terjadi 120 mil di bawah tanah atau sekitar 190 km di bawah tanah.

Geokimia Dimitri Sverjensky dari kampus tersebut mengatakan secara mikroskopis pembentukan berlian mungkin lebih sederhana dari apa yang bisa orang bayangkan. Namun, meskipun terbentuk  dari reaksi sederhana bukan berarti membuat berlian menjadi lebih murah.

Dia dan mahasiswanya Fan Huang menemukan berlian melalui sebuah reaksi kimia yang relatif sederhana. Dalam studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communication, menunjukkan bahwa jauh di dalam tanah bisa menghasilkan berlian asalkan keasaman tanah tersebut sesuai.

Keduanya mengajukan model bahwa berlian bisa terbentuk dalam interaksi antara air dan batu, asalkan pH nya sesuai.  "Agak sulit untuk menjelaskan mengapa reaksi redoks bisa berlangsung," kata dia.

Temuan ini salah satu hipotesa yang mengungkapkan bagaimana terbentuknya berlian. Selama ini eksplorasi terdalam untuk mengambil berlian adalah pada kedalaman 8 atau 9 mil (15 km ) di bawah permukaan tanah.

Sementara itu, menurut laman Daily Mail, yang menajdikan berlian sangat mahal adalah kampanye yang cerdik di awal 1900-an. Meksipun saat itu terjadi banyak perang dan kemerosotan ekonomi, memiliki berlian adalah sebuah keharusan. Kenyataannya, banyak orang yang merasa lebih mewah ketika mengenakan berlian. Pada tahun 1948 muncul iklan De Beers yang menghubungankan kesuksesan dengan berlian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement