Rabu 18 Nov 2015 15:41 WIB

Jepang Targetkan Misi ke Bulan

Sebuah satelit mengambil gambar permukaan bulan (ilustrasi)
Sebuah satelit mengambil gambar permukaan bulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang berambisi menjadi negara keempat bisa mendaratkan kendaraan tak berawak di bulan. Menurut laporan yang dilasnir dari DigitalTech, Jepang akan memulai proyek pendaratan di bulan pada tahun depan. Pesawat tersebut ditargetkan sampai ke bulan pada 2019.

Pesawat ruang angkasa yang akan mendarat di Jepang ini dirancang dnegan teknologi pendaratan baru yang memungkinkan mendarat pada jarak 100 meter dari target. Untuk bisa melakukan ini, Jepang mengadopsi teknologi pemindai wajah.

Teknologi inilah yang disesuaikan untuk memindai permukaan bulan. Selanjutnya data ini digunakan untuk menyesuaikan teknologi yang diperlukan agar pendaratan bisa dilakukan dengan lebih mulus.

Jepang berharap inovasi ini bisa meningkatkan reputasi negara tersebut di bidang teknologi ruang angkasa. Jika program ini berhasil sesuai rencana, Jepang akan berbagung dengan AS, Rusia, dan Cina dalam hal keberhasilannya mendaratkan peawat ruang angkas di bulan.

Selama ini, kiprah Jepang dalam eksplorasi luar angkasa memang beelum begitu banyak dikenal. Sementara, Cina adalah negara ketika yang berhasil mendaratkan pesawat Chang'e 3 pada tahun 2013.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement