Sabtu 09 Jan 2016 09:59 WIB

Apa Sih Perbedaan Bom Atom dan Bom Hidrogen?

Ledakan bom atom. ilustrasi.
Foto: larryelder.com
Ledakan bom atom. ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, Sepekan ini, publik dibuat ramai soal kabar uji coba bom hidrogen oleh Korea Utara. Beberapa ahli mengatakan bom hidrogen lebih dahsyart dibandingkan bom atom. Bom atom adalah bom yang menghancurkan Horoshima dan Nagasaki pada masa Perang Dunia II.

Dilansir dari LiveScience, hingga saat ini para ahli belum yakin apakah negara tertutup tersebut benar-benar membangun reaktor bom hidrogen. Pada Rabu (6/1) terjadi gangguan seismik yang disebabkan oleh ledakan berkekuatan 5,1.

Menurut Lembaga gelologi AS, ledakan tersebut mirip kekuatan untuk gemuruh uji bom atom Korea Utara pada 2013. Perlu diketahui, bom atom dan bom hidogen merupakan jenis yang berbeda.

Bom hidrogen atau bom termonuklir lebih kuat dibandingkan bom atom. Ahlasil, para ahli bidang seismik meragukan peristiwa beberapa hari lalu merupakan hasil uji coba bom hidrogen. Perbedaan antara bom termonuklir dan bom atom (atau yang dikenal dengan bom fisi) dimulai pada tingkat atom.

Bom fisi seperti yang digunakan di Nagasaki dan Hiroshima bekerja dengan pembelahan inti atom. Ketika neutron atau partikel netral dari inti atom mengalami keretakan akan memukul inti atom terdekat yang mengakibatkan inti atom menjadi terbelah. Hasilnya adalah reaksi berantai yang sangat eksplosif. Bom yang dijatuhkan di kedua kota di Jepang itu meledak dengan daya yang setara dengan 15 kiloton tri nitro toluene (TNT) dan 20 kiloton TNT.

Sementara, senjata termonuklir atau bom hidrogen di AS pada November 1952 menghasilkan ledakan dengan kekuatan yang setara 10 ribu kiloton TNT. Bom termonuklir dimulai dengan reaksi fisi yang sama dengan bom atom. Jika pada bom atom sebagian besar uranium dan plutonium di bom atom tidak terpakai, pada bom termonuklir ini, ada mekanisme tambahan yang melebihi daya ledak yang tersedia.

Pertama, bom hidogen memicu kompres plutonium 239 yang akan menjalani proses fisi. Di dalam lubang ini, plutonium 239 adalah ruang gas hidrogen. Suhu tinggi dan tekanan yang diciptakan oleh fisi plutonium 239 menyebabkan atom hidrogen mengalami fusi atau peleburan. Proses fusi ini menghasilkan neutron yang kembali ke plutonium 239 membelah atom sehingga meningkatkan reaksi fisi secara berantai.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement