Rabu 10 Feb 2016 13:35 WIB

Catatan Kecelakaan yang Berkaitan dengan Meteorid Jatuh

Jalur Meteorit yang jatuh di Celyabinsk, Rusia, dari gambar video yang diambil pada 15 Februari 2013.
Foto: Reuters
Jalur Meteorit yang jatuh di Celyabinsk, Rusia, dari gambar video yang diambil pada 15 Februari 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, Ilmuwan saat ini menyelidiki kematian yang dilaporkan disebabkan karena serangan meteorit di India. Kematian karena 'kejatuhan' batu dari luar angkasa adalah kejadian yang langka. Bagaimana bisa langka?

Meteorit adalah sebotong batu yang datang dari luar angkasa. Kasus paling terkenal mengenai meteorit terjadi di Amerika Serikat pada 1954. Saat itu, Ann Hodges kejatuhan batu luar angksa di Sylacagua, Alabama. Sebongkah batu berukuran batu softball jatuh melalui langit-langit saat ia sedang tidur di sofa. Hodges kemudian mengalami gangguan syaraf akibat kejadian tersebut.

India Selidiki Kematian Diduga karena Tertabrak Meteorit

Pada bulan Oktober 1992, sebuah meteorit menyebabkan bola api terang di langit dan menghantam sebuah mobil yang diparkir oleh seorang wanita di Peekskill, New York. Lebih jauh lagi, pada tahun 1925, seorang pria dilaporkan tewas dan seorang wanita terluka oelah meteorit meksipun belum ada yang bisa mengonfirmasi insiden tersebut.

Pada tahun 1827, seorang pria terluka setelah 'terserang' mereorit di Mhow, India. Laporan lain, binantang ternak atau kuda terbunuh oleh meteorit. Merteorit mengganggu pesta penikahan pada tahun 1929 dan pemakanan pada 1924. Cerita yang paling aneh, pada 2007, penduduk desa Peru menderita sakit akibat terdampak meterorit yang jatuh menghasilkan asap arsenik beracun di tanah.

Pada tahun 2013, sebuah meteorit besar meledak di Rusia dengan kekuatan 20 hingga 30 kali kekuatan bom Hiroshima. Peristiwa ini melukai 1.200 orang. Sebagian besar luka-luka disebabkan oleh pecahan kaca. Kejadian ini menimbulkan kerugian hingga 33 juta dolar AS. Namun, cedera yang disebabkan insiden batu luar angkasa sangatlah langka.

Bulan Depan, Asteroid 30 Meter Dekati Bumi

"Anda memiiliki kesempatan lebih besar untuk meninggal karena tornado dan petir dan badai pada saat yang sama," ujar Michael Reynolds, seorang astronom Florida State College, kepada National Geographic.

Profesor di Tulane University, Stephen A Nelson pernah menerbitkan papper pada 2014. Dia membuat peluang kematian yang disebabkan oleh tertabrak meteorit, asterroid, atau komet dengan perbandingan 1: 1.600.000.

Peluang ini sangat langka dibandingkan peuanga tertabrak mobil 1: 90 , 1: 250 akibat kebakaran, 1: 60 ribu untuk tonado, 1: 135 ribu untuk tersambar petir, 1: 8 juta untuk serangan hiu. Nelson menempatkan risiko akibat asteroid global atau dampak komet pada angka 1: 75 ribu. Jika benda besar menghantam bumi, maka bisa menghapus jutaan organisme. Sebagian besar makhluk tidak langsung tewas tapi terbunuh dari efek samping termasuk panas, radiasi dan debu

Astronom Alan Harris membuat perhitungan yang sama. Dia menemukan manusia memiliki peluang 1: 700 ribu terbunuh sebagai dampak dari luar angsasa. Belum jelas bukti yang muncul dari kejadian di India baru-baru ini, namun jika benar, itu akan dikenal sebagai kecelakaan yang sangat tidak biasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement