Ahad 01 May 2016 10:07 WIB

Fisikawan Punya Ide Temukan Planet ke Sembilan Tata Surya

Ilmuwan mencari cara menemukan Planet Nine.
Foto: IPAC/Science Alert
Ilmuwan mencari cara menemukan Planet Nine.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan terus mencari tahu planet ke sembilan (Planet Nine) yang diusukan di Tata Surya. Ilmuwan menduga planet ini kemungkinan menggiring asteroid keluar melewati Pluto.

Kini, ilmuwan menemukan cara baru untuk menemukan calon Planet Nine ini. Sebelumnya, planet baru dan asteroid hanya pernah ditemukan menggunakan sinar matahari yang dipantulkan. Sebagai informasi yang dilansir dari laman Sciece Alert, Matahari memancarkan cahaya ke segala arah. Sejumlah kecil cahanya memantul ke planet atau asteroid. Jumlah cahaya yang lebih kecil akan memantul kembai ke Bumi. Cahaya inilah yang dideteksi lewat berbagai intstrumen pencarian planet dari Bumi.

Para astronom memprediksi Planet Nine mungkin menerima sekitar setengah juta kali sinar matahari yang lebih sedikit dibandingkan Bumi. Alhasil, menemukan Planet Nine ini tampaknya menjadi sangat rumit. Namun, menurut studi baru, para astronom mungkin nantinya bisa menemukan planet ini menggunakan cahaya yang memancar dari dalam planet tu sendiri. Mereka menggunakan teori radiasi benda hitam.

Semua di alam semesta memancarkan apa yang disebut radiasi benda hitam. Benda-benda yang lebih panas akan bersinar dengan cahaya yang lebih energik. Benda-benda yang lebih dingin bersinar dalam cahaya yang kurang energik. Hal inilah yang menyebabkan logam mulai bersinar orange merah ketika dipanaskan. Bukan karena benda-benda itu tiba-tiba menjadi panas utuk mulai memancarkan cahaya, benda ini selalu memancarkan cahaya tapi jenis cahaya akan berupah ketika lebih panas.

Radiasi bend hitam inilah yang menjadi ide para imuwan untuk melihat planet ke sembilan. Ilmuwan memprediksi planet ini mungkin memancarkan cahaya di perbatasan antara inframerah dan gelombang mikro. Dan di Bumi, memiliki teleskop yang bisa melihat cahaya di berbatasan gelombang inframerah dan gelombang mikro sehingga pencarian Planet Nine ini dianggap tidak mustahil.

Inilah ide di balik grup yang dipimpin oleh Nicholas B Cowan dari McGill University di Kanada. Dalam prediksinya, tim memberikan perkiraan terbaik bagaimana panas di Planet Nine dan seberapa banyak cahaya yang dihasilkannya. Dia mengatakan meski jika perkiraan mereka meleset, para stronom mungkin bisa tetap menemukan planet sembilan dengan menggunakan teleskop yang ada saat ini. Teleskop hanya perlu menunjuk di tempat yang tepat.

Kelompok kedua, dipimpin oleh Sivan Ginzburg dari Hebrew University of Jerussalem, Israel, yang mengklaim bahwa secara spesifik radiasi benda hitam dari planet tersebut bisa membantu ilmuwan mengetahui ukuran planet ke sembilan beserta atmosfernya. Planet-planet di Tata Surya telah mengalami pendinginan sekitar 5 miliar tahun lalu. Planet-planet yang memiliki atmosfer tebal umumnya menjadi dingin jauh lebih lambat karena atmosfer cencerung bertindak seperti selimut tebal yang memerangkap panas dan memperlambat pedinginan.

Dengan pemodelan Planet Nine dan diasumsikan planet ini memiliki sifat seperti Uranus atau Neptunus, tim Ginzburg mampu menemukan hubungan antara ketebalan atmosfer, massa dan radiasi benda hitam. Jadi, sekali mengukur radiasi benda hitam banyak hal yang bisa diketahui. Ide ini dipblikasikan dalam The Astrophysical Journal Letters.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement