REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penelitian terbaru menemukan hubungan antara letusan gunung berapi dan penipisan lapisan ozon. Temuan ini dipublikasikan bersama dengan temuan memulihnya ozon Antartika per September 2015.
Bukti baru menyebut lubang ozon Antartika lebih kecil hingga empat juta km persegi dari lubang ozon pada tahun 2000. Namun, peneliti yakin bahwa lubang ozon juga dipengaruhi oleh aktivitas gunung berapi.
"Setelah erupsi, sulfur volkanik membentuk partikel kecil dan itu adalah benih dari Awan Stratosfer Polar," kata peneliti AS Susan Solomon pada Science in Action dilansir laman BBC Jumat (1/7). Awan ini mengandung klorin yang berpotensi merusak lapisan ozon.
Menurutnya, penelitian terbaru menunjukan erupsi Calbuco di Chile berpengaruh cukup signifikan pada hilangnya lapisan ozon pada Oktober tahun lalu. Temuan tersebut signifikan untuk penelitian ilmuwan-ilmuwan lain di bidang yang sama.
Ini juga pertama kalinya ada bukti yang meyakinkan bahwa lubang ozon bisa memulih. Markus Rex dari Alfred Wegener Institute for Polar and Marine Research di Jerman mengatakan meski lapisan ozon masih buruk, tapi Montreal Protocol harus tetap digalakkan.
Montreal Protocol disepakati untuk melarang penggunaan CPC secara global. Sejak saat itu situasi di Antartika pulih sedikit demi sedikit. Meski belum sepenuhya.