REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim di belakang pesawat pemecah rekor Solar Impulse 2 memanfaatkan teknologi satelit bertenaga surya terbaru. Pemimpin Solar Impulse Betrand Piccard mengatakan, salah satu rencana mereka adalah menghasilkan pesawat tak berawak Solar Impulse yang mampu terbang 20 kilometer hingga stratosfer.
"Ini untuk memberikan satelit murah untuk Wi-fi, koneksi GSM, observasi pertanian, dan teknisi kami sedang mengupayakan itu," kata dia kepada Fox News, Senin (26/9).
Piccard mengontrol Solar Impulse 2 saat mencapai Abu Dhabi pada bulan Juli, pesawat itu telah menyelesaikan bagian terakhir dari perjalanan bertenaga surya pertamanya di seluruh dunia. Pesawat itu berangkat dari Abu Dhabi pada Maret 2015 dan telah terbang sejauh 26.744 mil.
Sekarang tim Solar Impulse ingin menggunakan penerbangan dengan memecahkan rekor sebagai landasan untuk teknologi baru. Mereka mengatakan memiliki tim yang sangat berpengalaman dan ingin menggunakan semua keahlian ini dalam sudut pandang teknologi untuk membawa sesuatu yang baru ke dunia satelit dengan ketinggian rendah.
"Dengan tenaga surya itu dapat beroperasi selama bertahun-tahun, jika Anda memiliki masalah dapat membawanya kembali ke bawah, perbaiki dan mengirimkannya kembali," katanya.
Piccard mengatakan belum ada tanggal tetap untuk peluncuran satelit. Namun menurutnya Solar Impulse membutuhkan mitra industri untuk menghasilkan ini.
Piccard perjalanan epik Solar Impulse 2 menyoroti pentingnya energi terbarukan seperti tenaga surya. "Hari ini ada banyak teknologi bersih modern yang tersedia untuk dunia kita, itu bukan hanya untuk perlindungan lingkungan itu untuk industri. Kita perlu membuat teknologi ini jauh lebih dikenal sehingga mereka akan lebih baik digunakan," katanya.