Rabu 09 Nov 2016 12:35 WIB

Ini Efek Berbohong Terhadap Otak

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Skema Otak Manusia
Skema Otak Manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru mengungkap apa yang terjadi dalam otak seseorang ketika berbohong. Mengatakan kebohongan kecil rupanya berkaitan dengan emosi negatif yang mendorong seseorang untuk berbohong lebih banyak di kemudian hari.

Studi oleh tim dari University College London (UCL) ini didanai oleh Wellcome and the Center for Advanced Hindsight dan telah diterbitkan di Nature Neuroscience. Penelitian tersebut diklaim menyajikan bukti empiris pertama mengenai bagaimana kebohongan bisa meningkat secara bertahap. "Ketika seseorang berbohong, amigdala menghasilkan perasaan negatif yang menetapkan batas sampai titik mana ia dapat mengatakan dusta," kata Tali Sharot, dokter dan pakar dalam bidang Psikologi Eksperimental di UCL dilansir laman Sciencedaily belum lama ini.

Namun, lambat laun respon amigdala alias bagian otak yang berhubungan dengan emosi itu justru memudar dan aktivitasnya melemah. Itu justru membawa tindakan-tindakan kecil ketidakjujuran meningkat menjadi kebohongan yang jauh lebih signifikan.

Simpulan itu didapatkan tim peneliti setelah memindai otak 80 orang relawan saat tanpa sadar mengatakan kebohongan. Masing-masing diminta berpasangan dan mengestimasi jumlah uang dalam wadah dan menuliskan tebakannya menggunakan komputer.

Eksperimen ini diatur dalam beberapa skenario berbeda yang disebutkan bakal menguntungkan si peserta, kedua pihak dalam tim, atau hanya menguntungkan salah satu dari mereka tanpa berpengaruh pada yang lain. Hasil pindaian memperlihatkan bahwa tiap orang mulai melebih-lebihkan perkiraan nominal ketika tebakan bisa menguntungkan diri sendiri. "Kami hanya menguji ketidakjujuran dalam eksperimen ini, tetapi prinsip eskalasi yang sama agaknya juga berlaku untuk tindakan lain seperti pengambilan risiko atau perilaku kekerasan," ungkap peneliti lain, Neil Garrett.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ
Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,

(QS. Al-Ma'idah ayat 48)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement