Senin 08 Jul 2024 09:07 WIB

Peradangan pada Usia Muda Bisa Picu Penurunan Kognitif Ketika Usia Paruh Baya

Peradangan akibat faktor-faktor seperti obesitas dan merokok memengaruhi daya ingat.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Kesehatan otak (ilustrasi). Peradangan akibat faktor-faktor seperti obesitas dan merokok dapat memengaruhi daya ingat dan kecepatan pemrosesan.
Foto: www.freepik.com
Kesehatan otak (ilustrasi). Peradangan akibat faktor-faktor seperti obesitas dan merokok dapat memengaruhi daya ingat dan kecepatan pemrosesan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti di University of California-San Francisco menemukan keterkaitan antara peradangan pada usia dewasa muda dan penurunan kognitif pada usia paruh baya. Kaitan ini sebelumnya ditemukan pada orang dewasa tua, namun kini meluas hingga awal masa dewasa, yang menunjukkan efek kesehatan otak jangka panjang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology ini menunjukkan bahwa membiarkan peradangan terus berlanjut pada usia muda bisa jadi sama saja dengan mengabaikan penggantian oli secara teratur-kerusakannya mungkin tidak langsung terlihat, tetapi dapat menyebabkan masalah yang signifikan pada kemudian hari. "Kami tahu dari penelitian jangka panjang bahwa perubahan otak yang menyebabkan penyakit Alzheimer dan demensia lainnya mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk berkembang," kata penulis studi Amber Bahorik.

Baca Juga

Para peneliti menemukan bahwa peradangan akibat faktor-faktor seperti obesitas dan merokok dapat memengaruhi daya ingat dan kecepatan pemrosesan. Karena itu, mengurangi peradangan melalui perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah penurunan kognitif. "Kebiasaan kesehatan dan gaya hidup pada masa dewasa awal dapat berperan dalam keterampilan kognitif pada usia paruh baya, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kemungkinan demensia pada kemudian hari,” tambah dia seperti dilansir Study Finds, Senin (8/7/2024).

Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti memanfaatkan studi CARDIA, sebuah proyek jangka panjang yang dirancang untuk mengidentifikasi faktor-faktor pada usia dewasa muda yang menyebabkan penyakit kardiovaskular pada kemudian hari. Mereka melibatkan 2.364 orang dewasa, berusia 18 hingga 30 tahun pada awal penelitian. Pemantauan peradangan selama 18 tahun, diikuti dengan tes kognitif 5 tahun kemudian. Adapun tes kognitif dilakukan ketika sebagian besar peserta berusia 40-an dan 50-an

Pendekatan komprehensif ini memungkinkan para peneliti untuk melacak tingkat peradangan dari waktu ke waktu dan menghubungkannya dengan kinerja kognitif di kemudian hari, memberikan wawasan unik ke dalam efek jangka panjang peradangan pada kesehatan otak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement