Rabu 12 Jul 2017 06:03 WIB

Fauna di Dunia Menuju Ambang Kepunahan

Rep: Christiyaningsih/ Red: Esthi Maharani
Salah satu jenis burung beo langka (ilustrasi)
Foto: Dawn.com
Salah satu jenis burung beo langka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hewan-hewan di dunia sedang menuju ambang kepunahan akibat dari aktivitas yang dilakukan manusia. Para peneliti telah memetakan 27.600 spesies yang terdiri dari burung, amfibi, mamalia, dan reptil yang mayoritas adalah hewan bertulang belakang.

Studi terakhir menunjukkan kepunahan massal perlahan terjadi dan lebih buruk dari yang pernah diprediksi. Tulisan yang diterbitkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkap para peneliti memperoleh fakta mengejutkan. Jumlah hewan-hewan di dunia diperkirakan telah berkurang sampai 50 persen.

Rodolfo Dirzo dan Paul Ehrlich dari Stanford Woods Institute for the Environment, serta Gerardo Ceballos dari the National Autonomous University of Mexico membeberkan hasil penelitiannya. Mereka menyebut fenomena ini sebagai erosi masif dari keberagaman biologi dalam sejarah bumi.

Para peneliti berpendapat bumi tak bisa lagi menahan kepunahan keragaman hewan dan tumbuhan. "Langkah efektif harus dilakukan sesegera mungkin karena kepunahan akan semakin buruk dalam dua atau tiga dekade mendatang," demikian pernyataan mereka dikutip dari laman Independen, Selasa (11/7).

Dirzo mengatakan hasil studi menunjukkan kepunahan biologis terjadi secara global. Penelitian juga menemukan lebih dari 30 persen spesies hewan bertulang belakang mengalami penyusutan ukuran tubuh di habitat aslinya.

Berdasarkan data International Union for Conservation of Nation (IUCN), sekitar 41 persen spesies amfibi dan 26 persen spesies mamalia terancam punah. Perusakan habitat, eksploitasi, perburuan, polusi, toksifikasi, perubahan iklim, dan potensi perang nuklir dituding sebagai dalang kepunahan spesies di muka bumi.

"Berkurangnya spesies hewan dan tumbuhan di muka bumi adalah cermin bahwa manusia adalah makhluk yang miskin empati," kata peneliti lain, Gerardo Ceballos.

Dari 177 spesies mamalia, 30 persen di antaranya kehilangan luas habitat dalam kurun waktu 1990 hingga 2015. Lebih dari 40 persen spesies tersebut kehilangan 80 persen area yang menjadi tempat tinggalnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement