REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meresmikan fasilitas Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP) di Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (15/11). Fasilitas ini merupakan hasil kerja sama antara Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dengan pihak Izotop Hongaria, dan kini telah rampung serta siap dioperasikan.
IGMP dibangun untuk menjawab kondisi pengolahan pascapanen Indonesia sebagai negara agraris maritim dengan potensi produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan sangat melimpah. Namun karena sistem pengelolaan pascapanennya yang buruk menyebabkan kondisi hasil panen cepat membusuk. IGMP merupakan karya anak bangsa dengan kandungan lokal lebih dari 84 persen.
Ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah mampu menguasai teknologi baik desain, pembangunan maupun pengoperasian fasilitas nuklir. Selain itu fasilitas ini dapat dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Fungsi iradiator yakni sebagai fasilitas pengawetan bahan makanan, obat, kosmetik, dan sterilisasi alat kesehatan. Dengan menggunakan iradiator, bakteri pembusuk pada bahan makanan akan mati sehingga memperpanjang masa penyimpanan.
IGMP didesain dengan kapasitas 2 megacurie yang mampu melakukan radiasi 123 meter kubik per hari. Kapasitas ini dirasa belum memenuhi seluruh kebutuhan iradiasi produk/makanan/obat herbal di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, di Indonesia, baru memiliki dua fasilitas iradiasi sejenis, yakni milik BATAN dan milik swasta.
Keuntungan dari pemanfaatan IGMP adalah proses efektif, dapat membunuh bakteri pembusuk, tidak ada residu kimia beracun, tidak merusak kandungan gizi pada bahan pangan, bisa untuk produk kemasan, dan dapat digunakan untuk sterilisasi, serta aman dikonsumsi. Hal ini karena pemberian dosis radiasi telah sesuai dengan Permenkes Nomor 701/Menkes/Per/VIII/2009.
Selain itu, Jusuf Kalla pada kesempatan yang sama juga meresmikan laboratorium radioisotop dan radiofarmaka di Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) BATAN yang berada di Kawasan yang sama. Laboratorium ini difungsikan untuk memproduksi radioisotop dan radiofarmaka yang sangat berguna bagi dunia kesehatan.
Saat ini produksi radioisotop dan radiofarmaka BATAN telah banyak diedarkan oleh PT. Kimia Farma untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Radioisotop dan radiofarmaka berfungsi mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit, diantaranya penyakit kanker dan gondok yang sering diderita oleh masyarakat.
Dengan diresmikannya dua fasilitas ini, menunjukkan bahwa Indonesia mampu menguasai pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi nuklir secara mandiri. Selain itu, kedua fasilitas ini sebagai sarana mengenalkan BATAN dengan teknologi nuklirnya yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.