Senin 22 Jan 2018 09:34 WIB

8 Fakta Menarik tentang Neptunus (2-Habis)

Misi es raksasa di Neptunus menjadi prioritas utama komunitas sains di planet ini.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Planet Neptunus
Foto: Astrology.co.au
Planet Neptunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neptunus seperti serpihan cat di langit. Warna birunya menakjubkan dan selalu menarik perhatian. Planet ke delapan dalam sistem tata surya ini terdiri atas sistem es raksasa terluas dan termasuk planet paling misterius yang mengelilingi Matahari.

Ahli planet dari Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California, Mark Hofstadter memaparkan delapan fakta menarik tentang Neptunus, dilansir dari Mental Floss.

Teori terbentuknya Neptunus masih misteri

Saat sebuah planet terbentuk, padatan yang awalnya hanya seperti bola semakin membesar dengan cara menangkap gas-gas di sekitarnya. Hidrogen adalah gas yang kandungannya melimpah di alam semesta.

Di luar tata surya ada batu dan es padat. Inti planet terbentuk sangat cepat dan mulai menyedot semua gas sekitar mereka. Begitulah awal terbentuknya planet raksasa, seperti Jupiter dan Saturnus. Hofstadter mengatakan, jika Jupiter dan Saturnus terus membesar maka suatu hari keduanya akan menjadi bintang. Akan tetapi, keberadaan Matahari meniup gas-gas di sekitar Jupiter dan Saturnus sehingga pertumbuhannya terputus.

Baca juga: 8 Fakta Menarik Tentang Neptunus (1)

Neptunus dan Uranus memiliki inti cukup besar untuk menjebak gas. Namun, pertanyaannya adalah mengapa planet ini tidak menjadi seperti Jupiter dan Saturnus? Jupiter dan Saturnus mengandung 80 persen gas, namun mengapa Neptunus dan Uranus hanya mengandung 10 persen gas? Inilah contoh pertanyaan yang masih belum ada jawabannya sampai sekarang.

Cincin Neptunus tidak teratur

Enam cincin Neptunus tipis dan gelap. Warna yang terbentuk berasal dari bahan organik hasil olahan radiasi. Satu dari enam cincin itu memiliki tiga rumpun tebal yang berbeda bernama Liberty, Equality, dan Fraternity. Rumpun Neptunus masih menjadi misteri sampai sekarang.

Hukum fisika menyatakan, rumpun itu seharusnya tersebar merata, sebagaimana Uranus. Faktor sementara yang paling mungkin menyebabkan ketidakteraturan cincin ini adalah campur tangan gravitasi oleh Galatea, salah satu bulan di Neptunus.

Bintik hitam besar

Sama seperti Jupiter yang memiliki bintik merah besar, Neptunus memiliki bintik hitam besar. Keduanya adalah badai anticyclonic yang datang dan pergi. Bintik hitam di Neptunus menghasilkan awan putih seperti awan cirrus yang terbentuk dari siklon Bumi. Pemandangan menakjubkan ini bisa terlihat dari luar angkasa.

NASA akan kembali mengunjungi Neptunus

Terakhir kalinya NASA meluncurkan Voyager 2 pada 1989 ke Neptunus. Foto Neptunus dari ketinggian diambil dalam misi tersebut. Inilah satu-satunya sumber gambar Neptunus yang dilihat warganet sampai hari ini.

The James Webb Space Telescope yang akan diluncurkan 2019 akan membuka misteri dari es raksasa di planet tersebut, termasuk pemetaan struktur awan, mengamati aurora, dan mempelajari dinamika atmosfer Neptunus. Hal-hal lain, seperti komposisi atmosfer yang perinci, studi tentang satelitnya hanya bisa dilakukan oleh pesawat luar angkasa. Misi es raksasa di Neptunus menjadi prioritas utama komunitas sains di planet ini, selain misi pengambilan sampel Mars dan Mars 2020 yang akan diluncurkan pada kesempatan berikutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement