Selasa 23 Jan 2018 08:04 WIB

Ilmuwan Jepang Kenalkan Bulu Mata Palsu yang Bisa Menyala

Nyala lampu tersebut bersumber dari gelombang mikro yang diatur lewat transmitter.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Bulu mata yang menyala. Ilustrasi
Foto: The Asahi Shimbun
Bulu mata yang menyala. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Tren kecantikan dan make-up selalu berganti seiring berjalannya waktu. Begitu pula halnya dengan produk-produk kecantikan yang selalu menawarkan hal baru.

Dalam gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2018, ilmuwan Jepang dan produsen kosmetik Shiseido memperkenalkan bulu mata yang bisa menyala. Kolaborasi antara Ritsumeikan University dengan Shiseido Company tersebut menghasilkan bulu mata yang dilengkapi dengan lampu LED.

Fitur ini membuat bulu mata dapat menyala ketika dipakai di kegelapan. Nyala lampu tersebut bersumber dari gelombang mikro yang diatur lewat transmitter. Jarak maksimal antara bulu mata dengan transmitter agar dapat dioperasikan saat ini baru sejauh 1,5 meter.

Daily Mail melaporkan demonstrasi bulu mata menyala itu dilakukan pada boneka manekin dalam CES 2018. Selama demonstrasi, dari bagian atas kelopak mata manekin nampak sinar hijau yang dipancarkan dari bulu mata palsu. Pada bulu mata palsu itu, disematkan perangkat receiver dengan lampu LED dan antena sepanjang 3,5 sentimeter.

"Kami penasaran apakah temuan ini bisa menjadi tren baru dalam dunia fesyen. Bulu mata menyala ini cocok dimanfaatkan misalnya ketika kita menonton konser, berpesta, atau acara-acara yang menampilkan kembang api," demikian pernyataan resmi Shiseido yang dikutip dari The Asahi Shimbun.

Kendati gelombang mikro yang ditangkap oleh bulu mata diklaim aman oleh para kreatornya karena di bawah standar pemerintah, namun kritik tetap berdatangan. Pihak-pihak yang mengkritik meminta agar demonstrasi tidak dilakukan pada manekin namun pada manusia.

Selain itu, bulu mata palsu itu juga dikhawatirkan bisa merusak organ mata. Paparan sinar UV pada mata yang berasal dari sinar lampu ditakutkan dapat menyebabkan katarak dan degenerasi fungsi mata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement