REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BMKG dan Ancol sukses menggelar pengamatan fenomena Super Blue Blood Moon di Dermaga Hati, Ancol, Jakarta pada Rabu (31/1). Dalam rangkaian acara yang digelar sejak pukul 5 sore tadi, sebanyak 10 ribu orang mengunjungi Ancol.
Salah satu pengunjung yang hadir adalah Hantoro. Bersama istri dan dua anaknya dia menyaksikan secara langsung proses gerhana bulan total melalui teleskop yang disediakan BMKG. Meski begitu, keluarga yang sudah tiba dari setengah delapan malam ini mengaku kecewa karena bulan tertutup awan.
"Ekpektasi awal dapat melihat bulan secara penuh dan mendapat info bahwa kemunculan dimulai dari jam setengah delapan, karena tertutup awan agak sedikit kecewa. Tapi tetap setia menunggu karena anak senang melihat secara langsung," papar pria yang tinggal di Bekasi tersebut.
Hartoro mengaku senang dapat menjadi saksi untuk melihat secara langsung fenomena super blue blood moon ini. "Rencananya berkunjung ke planetarium namun jumlah pendaftar sudah 4 ribu orang jadi alternatif lain melihat dari pantai Ancol," katanya.
Selain itu, dia merasa edukasi yang diberikan BMKG sama seperti apa yang ada di internet. "Karena saya sebelumnya juga sudah baca baca di internet jadi sebagai tambahan informasi seperti dampak pada air pasang laut" lanjutnya.
Pria berusia 34 tahun ini mengaku sengaja datang ke Ancol untuk menyaksikan fenomena yang jarang terjadi ini. "Saat bulan mulai muncul penuh saya lebih bersyukur dapat melihat fenomena alam ini, karena jarang sekali untuk berkesempatan menyaksikan ini," lanjutnya.