Kamis 22 Feb 2018 14:13 WIB

Meneliti Perlindungan Awal dari Vaksin Rotavirus

Rotavirus penyebab paling banyak diare berat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Winda Destiana Putri
Pemberian vaksin Rotavirus kepada balita. Ilustrasi.
Foto: medindia.net
Pemberian vaksin Rotavirus kepada balita. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penelitian soal Vaksin Rotavirus terus dikembangkan demi memberikan perlindungan lebih awal dari diare yang menyebabkan dehidrasi untuk bayi-bayi dan anak-anak. Penelitian mendalam dilakukan pula Murdoch Childrens Research Institute (MCRI).

Diare sendiri salah satu penyebab utama penyakit dan kematian anak, dan rotavirus penyebab paling banyak diare berat. Secara global, rotavirus menyebabkan kira-kira 215.000 kematian pada anak-anak suia di bawah lima tahun.

Anak di Indoneisa terus menghadapi bahaya dari gastroenteritis rotavirus. Estimasinya menyebabkan 10.000 kematian anak, lebih dari 200.000 hospitalisasi dan hampir 600.000 presentasi klinik pada anak-anak di bawah lima tahun di Indonesia setiap tahun.

Kerjasama peneliti Australia dan Indonesia sendiri merupakan langkah yang krusial menuju penyelamatan ribuan hidup. Pada uji klinik pertama di dunia yang dilakukan di Indonesia, vaksin RV3-BB diadministrasikan kepada bayi-bayi pada lima hari pertama usianya.

Vaksin rotavirus saat ini hanya dapat diadministrasikan kepada anak-anak yang berusia enam pekan lebih, dan membiarkan bayi yang baru lahir rentan terhadap infeksi rotavirus. Uji klinik melibatkan 1649 bayi-bayi.

Mereka alami penurunan gastroenteritis rotavirus berat pada bayi yang menerima vaksin di negara, di mana vaksin rotavirus tidak rutin tersedia pada anak-anak. Tentunya, sebagai bagian dari Program Imunisasi Nasional.

"Studi melibatkan 25 puskesmas dan rumah sakit Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman, DIY, bayi-bayi pada studi ini diikuti hingga usia 18 bulan, follow up studi sukses dengan tingkat penyelesaian studi sangat tinggi (di atas 96 persen)," kata Associate Professor, Jarir At Thobari, Kamis (22/2).

Vaksin oral diberikan pada tiga dosis tunggal pertama pada usia lima hari, volum kecil dari cairan dimasukkan ke mulut bayi untuk memberi perlindungan gastroenteritis rotavirus berat. Hasilnya, diterbitkan di New England Journal of Medicine.

"Ditemukan, setelah tiga dosis RV3-BB diadministrasikan saat lahir, 94 persen dari bayi-bayi terlindungi pada tahun pertama hidupnya terhadap gastroenteritis rotavirus akut, 75 persen dari bayi-bayi terlindungi hingga usia 18 bulan," ujar At Thobari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement