Ahad 25 Feb 2018 14:00 WIB

Asteroid Mendekati Bumi, NASA: tak Perlu Khawatir

Pergerakan asteroid itu akan berada dengan jarak 69.700 km melewati bumi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Winda Destiana Putri
Asteroid
Asteroid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah asteroid dengan ukuran 40 meter diketahui bergerak mendekati Bumi sejak lima hari yang lalu. Pergerakan asteroid itu akan berada dengan jarak 69.700 km (43.300 mil) dan melewati Bumi pada hari Jumat waktu Amerika Serikat.

Asteroid yang diberi 2018 CB akan bergerak melewati Bumi dengan jarak kurang dari seperlima jarak Bulan dan Bumi. Awalnya Asteroid ini terlihat oleh Catalina Sky Survey di Tucson, Arizona, sebuah proyek yang didanai NASA untuk mencatat asteroid yang berpotensi membahayakan.

Batuan ruang angkasa yang berukuran 15 sampai 40 meter ini diperkirakan akan berada dalam jarak terdekatnya ke Bumi pada pukul 22:27 GMT. "Meskipun 2018 CB ukurannya kecil, tapi kemungkinan benda ini lebih besar dari asteroid yang memasuki atmosfer di Chelyabinsk, Rusia, hampir lima tahun lalu pada 2013," ujar Paul Chodas, manajer Pusat Studi Near-Earth Object NASA dilansir dari BBC.

Chodas kemudian melanjutkan bahwa asteroid dengan ukuran seperti 2018 CB ini jarang mendekati Bumi. Kejadian seperti ini hanya terjadi dalam satu atau dua tahun sekali. 2018 CB akan berada pada jarak 69.700 km yang kira-kira jaraknya dua kali lipat sabuk satelit yang mengorbit Bumi di orbit geostasioner.

Asteroid ukuran kecil lainnya pernah melewati jarak terdekat dengan Bumi di minggu ini. Asteroid yang juga dikenal dengan sebutan 2018 CB ini membuat jarak terdekat dengan Bumi pada tanggal 6 Februari dengan jarak 184.000 km (114.000 mil). Asteroid itu juga ditemukan Catalina Sky Survey dan diperkirakan berukuran 15 hingga 30 meter.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement