Rabu 27 Feb 2019 09:45 WIB

Bangkai Paus Ditemukan di Hutan Amazon, Kok Bisa?

Untuk mengetahui penyebab kematian anak paus ini, tim ahli akan melakukan autopsi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Paus bungkuk yang terdampar di hutan Amazon.
Foto: science alert/bicho_dagua/Instagram
Paus bungkuk yang terdampar di hutan Amazon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, dunia dihebohkan oleh penemuan bangkai paus di hutan Amazon. Bagaimana paus besar itu bisa terdampar dan mati di hutan Amazon menimbulkan tanda tanya besar.

Bangkai paus berjenis paus bungkuk ini pertama kali ditemukan pada Jumat lalu di dekat muara sungai Amazon. Paus sepanjang delapan meter ini terdampar di dalam hutan yang berjarak sekitar 15 meter dari tepi laut dan cukup dekat dengan muara sungai Amazon.

Baca Juga

Temuan tak biasa ini membuat organisasi non profit Bicho D'água Institute mengirimkan 10 ahli biologi untuk menganalisis apa yang sebenarnya terjadi. Tim ahli terebut menemukan tidak adanya tanda-tanda luka pada bangkai paus. Tim ahli juga tidak menemukan banyak petunjuk untuk menjelaskan bagaimana paus besar ini bisa terdampar di daratan yang sangat jauh dari perairan.

"Kami masih tidak yakin mengapa paus ini terdampar di sini, tapi kami memperkirakan hewan ini mengambang dekat dengan pantai (sebelum terdampar di hutan)," ujar ahli kelautan Renata Emin seperti dilansir Science Alert.

Ketika mengambang di dekat pantai, kemungkinan air pasang menyeret paus tersebut hingga akhirnya terdampar di hutan. Terlepas dari itu, Emin tetap merasa bingung mengapa paus bungkuk berada di pantai utara Brasil saat Februari.

"Karena ini merupakan kejadian yang sangat tidak biasa," lanjut Emin.

Paus bungkuk umumnya cukup sering terlihat di Amazon Basin pada saat musim dingin. Namun, bangkai paus ini ditemukan pada musim yang berlawanan, yaitu musim panas. Karena itu, temuan bangkai paus bungkuk yang jauh dari pantai dan di musim yang tak seharusnya ini cukup mengejutkan.

Selama musim panas di Amazon, paus bungkuk seharusnya sudah berenang lebih dari 6.000 kilometer ke arah selatan. Mereka seharusnya sudah dalam perjalanan menuju tempat makan mereka di samudra Antartika yang dipenuhi krill saat musim panas.

Hingga saat ini belum ada petunjuk yang dapat menjelaskan fenomena bangkai paus yang terdampar di hutan Amazon ini. Namun bila dilihat dari ukurannya, para ahli biologi berpendapat bangkai paus ini kemungkinan masih anak-anak dengan usia yang tidak lebih dari satu tahun. Meski berukuran besar, ukuran bangkai paus ini hanya setengah dari ukuran paus bungkuk dewasa.

Ahli biologi berpendapat bangkai paus bungkuk yang masih anak-anak ini terpisah dari orang tuanya ketka berenang dan terseret ombak hingga ke tepi pantai. Setelah itu tersangkut di pepohonan bakau dan mati di daratan hutan Amazon karena tidak bisa melepaskan diri.

Teori lainnya, anak paus bungkuk ini sejak awal sudah mati karena memakan sampah-sampah plastik di lautan. Bangkai anak paus bungkuk ini kemudian terseret hingga ke daratan di hutan Amazon.

Untuk mengetahui penyebab kematian anak paus bungkuk ini, tim ahli akan melakukan autopsi. Penyebab kematian anak paus bungkuk ini bisa didapatkan dalam 10 hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement