Rabu 24 Jul 2019 15:20 WIB

Kapsul Pembawa Misi ke Bulan Selesai Dibuat

Orion adalah jenis baru bagi pesawat ruang angkasa yang dirancang secara unik.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pesawat ruang angkasa Orion.
Foto: Lockheed Martin
Pesawat ruang angkasa Orion.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Misi Amerika Serikat (AS) untuk membawa kembali manusia ke bulan nampaknya semakin dekat. Lockheed Martin, salah satu produsen pesawat terbang telah menyelesaikan pembuatan kapsul yang digunakan untuk pesawat ruang angkasa Orion milik NASA (Badan Antariksa AS).

Kapsuk modul itu akan terlebih dahulu digunakan dalam misi tanpa awak Artemis 1 menuju bulan. Dalam sebuah pengumuman, Wakil Presiden AS Mike Pence menujukkan persiapan itu, tepat di depan pesawat ruang angkasa Orion di Neil Armstrong Operation and Checkout Building di Kennedy Space Center di Florida. Acara ini sekaligus untuk memperingati 50 tahun pendaratan misi Apollo 11, yang untuk pertama kalinya berhasil membawa manusia ke bulan.

Baca Juga

Pemimpin, kepala, dan CEO Lockheed Martin, Marillyn Hewson dalam kesempatan itu juga memberikan sambutan. Demikian pula dengan Administrator NASA Jim Bridenstine, Direktur Kennedy Space Center Robert Cabana dan Gubernur Florida Ron DeSantis.

Dalam sebuah pernyataan, wakil president dan general manager untuk Lockheed Martin Commercial Civil Space, Lisa Callahan mengatakan bahwa Orion adalah jenis baru bagi pesawat ruang angkasa yang dirancang secara unik. Tentunya, pesawat ini dirancang untuk penerbangan luar angkasa jangka panjang dan diyakini dapat kembali membawa manusia ke bulan, bahkan pertama kalinya menginjak Mars.

“Orion adalah kelas baru pesawat ruang angkasa yang akan membawa astronaut kembali ke bulan dan pada akhirnya membawa manusia untuk pertama kalinya ke Mars, serta membawa mereka semua kembali dengan selamat,” ujar Callahan dilansir Parabolicarc, Rabu (24/7).

Orion juga diyakini dapat mempercepat penemuan ilmiah dalam sistem tata surya di alam semesta. Callahan mengatakan bahwa ini akan menjadi landasan pencapaian ruang angkasa yang sangat menentukan di zaman ini.

Setelah kapal pengangkut modul awak tiba di Florida, teknisi serta insinyur dari Lockheed Martin, NASA dan kontraktor pendukung secara hati-hati merakit kapsul ke dalam kondisi akhir. Dalam pekerjaan ini termasuk memasang komputer avionik kapsul, sistem propulsi dan 12 mesin, 11 parasut, perisai panas berdiameter 16 kaki, tutup bagian depan, dan banyak sistem, serta komponen lainnya.

“Sepanjang perakitan, tim melakukan pengujian dan validasi banyak sistem dengan ratusan cara berbeda untuk memasikan bahwa ini dapat beroprasi sebagai dirancang,” jelas Mike Hawes, manajer program Orion di Lockheed Martin.

Hawes mengaku sangat senang bahwa misi ini akan membuka jalan bagi misi berawak Artemis 2 yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2022.  Modul kru dan modul servis ditumpuk bersama pada awal pekan ini di dalam sel Final Assembly dan System Testing (FAST). Saat ini seluruhnya sedang erintegrasi penuh, termasuk menghubungkan baut retensi fisik dan garis-garis pusar di antara kedua modul.

Sel FAST selama ini juga dikenal sebagai tempat pesawat ruang angkasa Apollo diintegrasikan. Nantinya, tumpukan itu akan diberi daya dan menjalani serangkaian tes sistem terintegrasi. Pada bulan September, tumpukan gabungan akan dikirim ke Stasiun Plum Brook NASA di Ohio, di mana pengujian lingkungan di ruang vakum termal yang besar, serta pengujian untuk gangguan dan kompatibilitas elektromagnetik dilakukan.

Nantinya, Orion dijadwalkan kembali ke Kennedy Space Center pada akhir tahun ini. Pesawat ruang angkasa tersebut akan melalui persiapan akhir, sebelum Lockheed Martin mengirimkannya ke sistem darat untuk proses peluncuran pada awal 2020.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement