REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang berhasil menciptakan produk perawatan rambut berbahan dasar bulu ayam. Produk bernama PROVID ini dihasilkan mahasiswa Agatha Kristy Dwi Yanti, Naufal Abiyyu, Fajrina Malkha Aisya, Izzah Linatul Khariroh dan Alvu Sya’ban Al Kareem.
Perwakilan kelompok, Alvu Sya’ban Al Kareem mengatakan, ide produk ini tak lepas dari penggunaan produk keratine atau perawatan rambut yang mengandung formalin. Ditambah lagi, seringnya melakukan teknik pelurusan rambut berakibat pada lemahnya poros rambut. "Dan meningkatkan kerapuhan serta kerusakan pada rambut," kata Alvu.
Menurut Alvu, kondisi demikian banyak menimbulkan keraguan terutama pada wanita terhadap berbagai produk. Pasalnya, mereka khawatir dampak yang ditimbulkan apabila menggunakan produk rambut secara terus menerus.
Badan kesehatan Amerika Serikat, Centers of Disease Control (CDC) juga mengatakan serupa tentang dampak negatif formalin. Bahan tersebut dapat membuat kulit kering, mengelupas dan bersifat karsinogenik. Selain itu formaldehyde yang terkandung juga berpotensi menyebabkan kanker bila terekspos dalam waktu cukup lama pada bagian tubuh.
"Dan produk keratin yang mengandung formalin banyak ditemukan di pasaran," tambahnya.
Centers of Disease Control (CDC) juga menyebutkan, formula formalin yang berfungsi menghaluskan dan meluruskan rambut umumnya tidak berwarna. Berbau gas pekat dan banyak digunakan untuk bahan material bangunan. Formalin juga berpotensi menyebabkan kanker dalam jangka panjang.
"Berdasarkan hal tersebut, lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) mencipatakan sebuah inovasi yang bernama PROVID," ujar Avu.
Avu menjelaskan, PROVID merupakan sebuah produk perawatan keratin alami berbahan dasar bulu ayam dan daun apu-apu (Pistia stratiotes). Kemudian ditambah bahan penunjang yaitu lidah buaya, bubuk cokelat dan cuka apel.
Menurut Avu, limbah bulu ayam mengandung keratin yang berperan untuk menjaga kutikula agar tetap kuat. Selain itu, juga dapat melindungi lapisan serta inti rambut. Hal ini karena kutikula memiliki kandungan keratin rambut sangat tinggi.
Ekstrak daun apu-apu digunakan karena terdapat flavonoid dan terpenoid yang diolah dengan teknologi tinggi cryodesiccation. Cara ini bisa menghasilkan produk perawatan keratin yang mampu bertahan dalam jangka waktu lama.
Sementara lidah buaya digunakan untuk mengatasi ketombe, menjaga pH dan mempercepat pertumbuhan rambut. Bubuk cokelat digunakan sebagai pewarna alami dan pemberi bau wangi pada PROVID. Cuka apel berfungsi sebagai pengganti formalin untuk melemahkan ikatan hidrogen dan garam pada rambut.
"Keratin, Flavonoid, dan Terpenoid berfungsi sebagai antioksidan, meluruskan rambut, memperbaiki rambut yang rusak dan membuat rambut tampak lebih berkilau serta mudah untuk diatur,” tambahnya.
Sejauh ini, dia melanjutkan, PROVID telah melalui uji yang dilakukan oleh beberapa panelis. Berdasarkan hasil uji,PROVID memiliki tekstur yang lembut dan aroma yang tidak membosankan. Selanjutnya, produk kini sedang dalam tahap uji formalin di Dinas Kesehatan Malang.
Untuk sementara, Avu dan tim membagi PROVID dalam dua macam kemasan. Kemasan tube yang berkapasitas 100 ml dan pump 250 ml. Produk ini memiliki pilihan tiga macam esens yaitu vanila, cokelat dan anggur.
Berkat inovasi ini, Avu dan tim berhasil meraih medali perunggu dalam kategori best innovation. Raihan didapatkan dalam ajang Young Scientiest International Seminar and Expo (YSIS) 2019 dengan tema young "Scientist Contribution Through Inovation of Science and Technology in Response to SDG's 2030.