Sabtu 28 Dec 2019 08:00 WIB

Teleskop NASA Tangkap Fenomena 'Awan Terbakar' di Angkasa

Kumpulan awan yang mengandung 10 ribu massa matahari membuat fenomena kebakaran.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Gambar berupa awan terbakar yang berasal dari jarak 500 tahun cahaya di Bumi ditangkap melalui teleskop Spitzer.
Foto: nasa via foxnews
Gambar berupa awan terbakar yang berasal dari jarak 500 tahun cahaya di Bumi ditangkap melalui teleskop Spitzer.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTONG DC -- Teleskop luar angkasa milik Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) Spitzer menangkap adanya ‘kebakaran’ di luar angkasa. Kobaran api merupakan dari kumpulan gas dan debu raksasa yang membentang sepanjang 500 tahun cahaya.

Mengutip laman Foxnews, Jumat (27/12) cahaya layaknya api itu adalah Perseus Molecular Cloud. Kumpulan gas tersebut membuatnya tampak seperti angkasa yang tengah terbakar.

Namun sebenarnya api berasal dari “radiasi inframerah" dari debu hangat. Awan itu mengandung lebih dari 10 ribu massa matahari dari gas dan debu dan telah memukau para astronom selama bertahun-tahun.

Disaat yang bersamaan, NASA sedang mencari fenomena 'cosmic candy cane' dalam galaksi. NASA mengatakan, gugus bintang itu seperti titik terang yang menghasilkan lebih banyak cahaya inframerah dan menerangi awan di sekitarnya.

“Itu seperti matahari menerangi langit berawan saat matahari terbenam," kata NASA.

Menurut NASA, sebagian besar debu yang terlihat pada gambar memancarkan sedikit atau tidak ada cahaya yang terlihat, sehingga hanya terungkap dengan jelas dengan observatorium inframerah seperti Spitzer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement