REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Pesawat penjelajah ruang angkasa NASA akan memulai misi pada 2020 untuk mencari jejak-jejak kehidupan kuno di Mars. Tak hanya itu, para ilmuwan dari badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu mengatakan bahwa misi ini juga akan membuka jalan bagi manusia di masa depan.
Kendaraan penjelajah yang disebut dengan rover itu telah dibangun di sebuah ruangan besar di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, dekat Los Angeles. Rover ini dijadwalkan untuk berangkat meninggalkan Bumi pada Juli 2020 dari Cape Canaveral di Florida. Ini sekaligus menjadi penjelajah kelima dari AS mendarat di Mars.
“Rover ini dirancang untuk mencari tanda-tanda kehidupan, jadi kami akan membawa sejumlah instrumen berbeda yang akan membantu memahami konteks geologis dan kimia di permukaan Mars,” ujar wakil ketua misi NASA, Matt Wallace dilansir Financial Express, Selasa (31/12).
Beberapa perangkat yang terdapat dalam rover untuk misi ini adalah 23 kamera, hingga alat pendengar yang memungkinkan suara angin di Mars terdengar, dan ada laser untuk analisis kimia. Rover memiliki ukuran seperti mobil, namun dilengkapi enam roda seperti pendahulunya Curiosity yang dapat melintasi area berbatu.
Dengan reaktor nuklir mini, rover dalam misi Mars 2020 memiliki lengan artikulasi tujuh kaki panjang dan bor untuk memecahkan sampel batuan terbuka di lokasi yang diidentifikasi oleh para ilmuwan berpotensi untuk adanya kehidupan. Wallace mengatakan mencari kehidupan mikroba purba yang mungkin ada dari miliaran tahun lalu, saat Planet Merah itu jauh lebih mirip bumi.
Setelah berhasil mengumpulkan sampel di misi Mars 2020, NASA berencana untuk meluncurkan kembali misi yang sama pada 2026. Tujuannya adalah mengambil lebih banyak sampel yang memaksimalkan kesempatan menemukan jejak kehidupan kuno di planet itu.
Mars 2020 akan mendarat di delta kering yang disebut Jezero. Situs itu, dipilih setelah debat ilmiah terjadi, di mana di sana terdapat kawah yang dulunya merupakan danau sedalam 500 yard. Kawah ini sebelumnya terhubung ke jaringan sungai yang mengalir sekitar 3,5 hingga 3,9 miliar tahun yang lalu.
Ukuran kawah hanya di bawah 30 mil, dan para ahli berharap itu mungkin telah melestarikan molekul organik kuno. Tentunya, misi Mars 2020 membawa harapan untuk target lebih ambisius yaitu adanya manusia yang tiba di planet tersebut untuk pertama kalinya.
“Saya menganggap ini adalah misi prekursor manusia pertama ke Mars. Mungkun peralatan di kapal memungkinkan kita membuat kosigen yang suatu hari bisa digunakan oleh manusia untuk bernafas,” jelas Wallace.
Misi NASA Mars 2020 akan tetap aktif selama setidaknya satu tahun di planet tersebut, yang sama dengan sekitar dua tahun di Bumi. Rover pendahulunya, Curiosity telah mendarat di Mars pada 2012 dan masih berjalan di sekitar wilayah Gunung Sharp planet ini.