Kamis 02 Jan 2020 19:08 WIB

Vaksin Flu Universal Diharapkan Jadi Terobosan Dekade Ini

Ilmuwan berharap bisa segera menemukan vaksin flu universal dan otak mini.

Rep: Febryan A/ Red: Dwi Murdaningsih
Uji coba obat flu (ilustrasi)
Foto: Livescience
Uji coba obat flu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekade terakhir mengantarkan dunia pada kemajuan yang benar-benar revolusioner dalam sains. Mulai dari penemuan teori fisika partikel elementer Higgs hingga penggunaan CRISPR untuk mengedit gen.

Lalu apa terobosan yang akan hadir pada 2020-an ? Dilansir dari Live Science, Kamis (2/1), terdapat lima penemuan besar yang akan merevolusi dekade ini.

Baca Juga

Di bidang obat-obatan, diperkirakan akan ditemukan vaksin flu universal atau vaksin yang bisa digunakan untuk semua jenis flu.

"Ini menjadi semacam lelucon bahwa vaksin flu universal secara permanen (akan ditemukan) hanya dalam lima sampai 10 tahun lagi," kata Dr. Amesh Adalja, seorang spesialis penyakit menular dan peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins di Baltimore, Amerika Serikat.

Secara teori, vaksin flu universal akan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap flu. Manusia tidak akan lagi butuh suntikan flu setiap tahun. "Berbagai pendekatan untuk vaksin flu universal itu sedang dikembangkan, dan hasil yang menjanjikan mulai bertambah," kata Adalja.

Sementara, di bidang ilmu saraf perkembangan 'otak mini' diharapkan semakin banyak kemajuan. Pada dekade sebelumnya, ilmuwan telah berhasil menumbuhkan otak-mini yang dikenal sebagai organoids. Sampai sekarang, organoids otak hanya bisa tumbuh menyerupai potongan-potongan kecil otak pada perkembangan janin awal.

Namun, Dr. Hongjun Song, seorang profesor ilmu saraf di Sekolah Kedokteran Perelman di Universitas Pennsylvania memperkirakan akan terjadi banyak kemajuan dalam 10 tahun ke depan.

Jika berjalan sesuai rencana, kata dia, model miniatur otak manusia itu akan membantu untuk mengetahui gangguan perkembangan saraf. Selain itu juga akan berfungsi untuk memahami penyakit neurodegeneratif yang menghancurkan jaringan otak dan bagaimana otak yang berbeda bereaksi terhadap perlakuan farmakologis yang berbeda.

Bahkan, kata dia, pada waktu yang mungkin tidak dalam dekade ini, penemuan ini bisa mengarah ke pembuatan jaringan saraf pengganti area otak yang rusak. Saat ini, pekerjaan itu sangat teoretis, tetapi "saya pikir dalam dekade berikutnya, kita akan tahu hasilnya," ucap dia.

Perubahan iklim

Pada isu perubahan iklim, diperkirakan akan mulai dilakukan perubahan dalam sistem energi. Pada dekade sebelumnya, umat manusia telah melihat dampak perubahan iklim.

"Saya pikir kita akan melihat terobosan dalam mengatasi perubahan iklim," kata Michael Mann, seorang profesor meteorologi terkemuka di Penn State University.

Namun, sambung dia, semua itu akan sangat bergantung pada kebijakan yang diambil. Oleh karena itu, dekade ini sangat membutuhkan politisi atau pemimpin dunia yang peduli perubahan iklim.

Donald Wuebbles, seorang profesor ilmu atmosfer di Universitas Illinois, memprediksi, pada dekade ini, respon atas perubahan iklim akan ditandai dengan transformasi sistem energi. Di mana moda transportasi akan menggunakan energi terbarukan secara lebih optimal.

"Meningkatnya dampak perubahan iklim, mulai dari cuaca buruk hingga kenaikan permukaan laut, akhirnya bisa mencuri perhatian manusia. Dan kita mulai benar-benar serius merespon perubahan iklim," kata Wuebbles.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement