REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekade terakhir mengantarkan dunia pada kemajuan yang benar-benar revolusioner dalam sains. Mulai dari penemuan teori fisika partikel elementer Higgs hingga penggunaan CRISPR untuk mengedit gen.
Lalu apa terobosan yang akan hadir pada 2020-an ? Dilansir dari Live Science, Kamis (2/1), berikut ini ulasannya:
Bidang Fisika partikel
Diperkirakan ilmuwan akan menemukan axion. Jika eksis, Axion menurut para ilmuwan adalah materi terkecil yang ada di dunia. Dekade lalu, Penemuan teori fisika partikel elementer Higgs adalah penemuan terbesar di bidang yang sangat kecil (fisika). Penemuan yang juga dikenal sebagai 'Partikel Tuhan'ini juga menandakan perhatian ilmuwan pada partikel-partikel sub atomik lainnya.
Fisikawan Frank Wilczek, seorang pemenang Nobel, megatakan, dekade ini ilmuwan akan memiliki kesempatan yang masuk akal untuk menemukan partikel hipotetis lain yang sulit dipahami yang dinamakan axion.
Axions dapat menjelaskan teka-teki lama: Mengapa hukum fisika tampaknya berlaku sama pada partikel materi dan pasangan antimateri mereka, bahkan ketika koordinat spasial mereka dibalik.
Dan axion adalah salah satu kandidat utama untuk dark matter, materi tak kasat mata yang menyatukan galaksi. "Menemukan axion akan menjadi pencapaian yang sangat hebat dalam fisika fundamental, terutama jika itu terjadi melalui jalur yang paling mungkin, yaitu dengan mengamati latar belakang axion kosmik yang memberikan 'materi gelap'," kata Wilczek.
Bidang Luar Angkasa
Diperkirakan, astronot akan menemukan planet yang memiliki atmosfer serupa dengan bumi. Para astronom pada dekade lalu telah mengkonfirmasi bahwa terdapat 4.104 planet yang mengorbit bintang di luar Tata Surya kita. Ada banyak sekali planet yang belum diketahui di alam yang luas ini.
"Dekade ini akan menjadi momen besar bagi astronomi dan sains exoplanet dengan peluncuran James Webb Space Telescope (JWST)," kata Sara Seager, seorang ilmuwan planet dan astrofisika dari Massachusetts Institute of Technology.
JWST dijadwalkan akan diluncurkan pada 2021. Jika berhasil, maka untuk pertama kalinya, para ilmuwan akan dapat melihat exoplanet dalam infra merah. Artinya mereka dapat melihat bahkan planet-planet redup.
"Jika planet yang tepat ada, kita akan dapat mendeteksi uap air di planet berbatu kecil. Uap air merupakan indikasi lautan air cair. Karena air cair diperlukan untuk semua kehidupan seperti yang kita tahu," kata Seager.
Menurut NASA, tujuan utamanya tentu saja untuk menemukan sebuah dunia yang memiliki atmosfer mirip dengan Bumi. Dengan kata lain, sebuah planet dengan kondisi yang mampu mendukung adanya kehidupan.