Jumat 03 Jan 2020 13:54 WIB

Ilmuwan Temukan Air di Eksoplanet

Keberadaan air bisa menjadi kemungkinan adanya kehidupan.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Astronom mendeteksi eksoplanet termuda.
Foto: reuters
Astronom mendeteksi eksoplanet termuda.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW —  Sekelompok ilmuwan telah menganalisis komposisi atmosfer dari 19 eksoplanet atau planet di luar Tata Surya. Di sana, ditemukan keberadaan air, meski dalam jumlah yang jauh lebih rendah dari yang diperkirakan.

Air merupakan indikasi kehidupan, di mana kemungkinan terdapat keberadaan organisme hidup. Karena itu, menemukan air di planet selain Bumi dapat menjelaskan kemungkinan tentang kehidupan lainnya yang mungkin ada di sudut jauh alam semesta.

Baca Juga

Studi yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters mengungkapkan analisis yang dilakukan dengan bantuan teleskop berbasis-ruang dan berbasis-darat, peneliti menemukan uap air di 14 dari 19 dunia jauh yang mereka periksa. Ukurannya bervariasi dari mini-Neptunus hingga Jupiter yang panas. Prediksi tentang permukaan air planet ekstrasurya didasarkan pada komposisi atmosfer raksasa gas, namun menurut peneliti, data ini masih tetap tidak terbatas.

“Fakta bahwa kami melakukan pengukuran terperinci uap air di planet ekstrasurya adalah luar biasa, karena kami belum melakukan deteksi signifikan terhadap air untuk planet-planet raksasa di tata surya kita sendiri,” ujar salah satu penulis penelitian, Nikku Madhusudhan kepada Space.com.

Madhusudhan mengatakan air dapat diukur lebih baik dengan eksoplanet dibandingkan di tata surya. Ia mengatakan seberapa besar upaya untuk mengukur air di atmosfer Jupiter sejauh ini sia-sia karena planet itu begitu dingin dan setiap uap air mengembun dari atmosfernya dan tidak dapat dilihat.

Temuan penting lainnya dalam penelitian ini adalah deteksi kelimpahan relatif bahan kimia seperti natrium dan kalium di atmosfer eksoplanet, yang konsisten dengan prediksi awal namun berbeda dengan apa yang diharapkan tentang kadar uap air. Namun, para ilmuwan tetap optimistis menunjukkan bahwa rendahnya tingkat air eksoplanet tidak selalu menandakan berita buruk untuk potensi kelayakhunian, karena selama ini Bumi juga dianggap kurang memiliki air berlimpah yang dinilai dalam jumlah massanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement