REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menemukan 5.000 planet luar surya atau eksoplanet. Pengumumkan tersebut disampaikan oleh pejabat di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di California Selatan pada Senin (21/3/2022).
“Lebih dari 5.000 planet yang ditemukan sejauh ini termasuk planet kecil berbatu seperti bumi, gas raksasa yang berkali-kali lebih besar dari Jupiter, dan ‘Jupiter panas’ dalam orbit yang sangat dekat di sekitar bintang mereka,” kata pejabat JPL dalam pernyataan.
Mereka menjelaskan beberapa temuan eksoplanet terdiri dari “Bumi super” di mana planet berbatu yang lebih besar dari bumi. Selain itu, ada juga “Neptunus mini,” versi eksoplanet yang lebih kecil daripada Neptunus di tata surya.
Nantinya, temuan eksoplanet akan dimasukkan ke dalam NASA Exoplanet Archive, sebuah katalog eksoplanet astronomis daring dan layanan data yang mengumpulkan serta menyajikan data kepada publik. Namun, sebelum itu, planet harus harus dikonfirmasi secara independen dengan dua metode berbeda dan penelitian itu harus diterbitkan dalam jurnal peer-review.
Eksoplanet pertama kali ditemukan pada awal 1990-an. Sejak itu, teleskop darat dan luar angkasa telah bekerja dengan baik untuk menghitung jumlah eksoplanet hingga mencapai 5.000. Pemimpin Sains NASA Exoplanet Archive Jessie Christiansen mengatakan dari 5.000 eksoplanet yang diketahui, 4.900 terletak dalam jarak beberapa ribu tahun cahaya dari bumi.
“Pikirkan tentang fakta bahwa kita berada 30 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi. Ada kemungkinan banyak planet di galaksi yang belum ditemukan,” kata Christiansen.
Dilansir Space, Selasa (22/3/2022), penemuan planet pertama yang dikonfirmasi pada tahun 1992 terjadi ketika astronom Alex Wolszczan dan Dale Frail menerbitkan sebuah makalah di jurnal Nature. Kala itu, teleskop berbasis darat bekerja dengan keras dan butuh beberapa pencarian lagi sampai akhirnya mengungkapkan planet pertama yang mengelilingi bintang mirip matahari pada tahun 1995.
Seiring berkembangnya teknologi, pada tahun 2009, NASA meluncurkan teleskop luar angkasa Kepler. Kepler telah mengumpulkan lebih dari 2.700 penemuan planet hingga saat ini. Banyak dari planet seukuran bumi atau lebih kecil.
Sejak Kepler diluncurkan, banyak instrument lain yang juga bergabung dalam perburuan planet. Di darat ada spektrograf HARPS yang merupakan bagian dari teleskop 11,8 kaki di Observatorium La Silla Observatorium Eropa Selatan di Chili. Pada tahun 2011, HARPS telah menemukan lebih dari 150 eksoplanet.
Sementara di luar angkasa, banyak observatorium yang juga membantu pencarian planet. Di antaranya Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA-European Space Agency (ESA) dan Characterizing Exoplanet Satellite (CHEOPS) milik ESA.