Rabu 08 Jan 2020 12:38 WIB

Arkeolog Ungkap Batu Bertulis dari Kota yang Hilang di Irak

Sebanyak 1.400 lempeng batu tertulis yang diduga dicuri di Irisagrig telah ditemukan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebanyak 1.400 lempeng batu tertulis yang diduga dicuri di Irisagrig telah ditemukan.
Foto: live science
Sebanyak 1.400 lempeng batu tertulis yang diduga dicuri di Irisagrig telah ditemukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 1.400 lempengan aksara paku yang mungkin dicuri dari Irisagrig baru saja terungkap. Irisagrig adalah sebuah kota yang hilang 4.000 tahun lalu di Irak.

Para arkeolog mengetahui aksara paku itu berasal dari bangsa Sumeria. Mereka tidak tahu di mana kota itu sekarang berada.

Baca Juga

Temuan baru menunjukkan bahwa perusahaan Hobby Lobby memiliki lebih banyak lempengan aksara paku dari kota ini. Perusahaan juga memiliki beberapa benda lain (yang diduga ilegal) dari situs-situs yang berada di Irak.

Sebanyak 1.400 lempengan Irisarig, bersama dengan 600 lempengan berhuruf paku dari situs arkeologi lain di Irak, dirinci dalam buku Tablets From the Irisarig Archive (Eisenbrauns,2019) oleh profesor emeritus di Universitas Shizuoka di Jepang, Tohru Ozaki.

Lempengan itu direkam dengan tulisan antara 2012 dan 2016, namun tidak difoto.

“Lempengan itu berada di Oklahoma di gudang penyimpangan Hobby Lobby. Mereka membeli lempengan ini, saya tidak pernah tahu bagaimana itu terjadi,” kata Sigrist, seperti yang dilansir dari Live Science, Rabu (8/1).

Kombinasi dari 1.400 lempengan yang baru diterbitkan dari Irisagrig, 600 lempengan yang baru diterbitkan dari situs Irak lainnya dan 223 lempengan disita pada Januari 2011 menunjukkan jumlah total lempengan aksara paku yang pernah dimiliki oleh Hobby Lobby melebihi 2.200 buah.

Sigrist mengatakan setelah 2016 ia tidak pernah menerima komunikasi dari Hobby Lobby. “Ketika saya mendekati mereka, saya tidak pernah menerima jawaban apapun lagi,” ujarnya.

Ia memutuskan untuk menggambarkan lempengan-lempengan itu dalam sebuah publikasi sehingga para cendikiawan dapat mengetahui keberadaan artefak. Hobby Lobby belum menanggapi permintaan komentar.

Lempengan aksara paku yang baru diterbitkan menceritakan banyak transaksi ekonomi dan administrasi yang terjadi di Irisagrig. Prasasti pada lempengan menggambarkan bagaimana penguasa kota memelihara singa dan memberi makan hewan itu dengan bangkai sapi.

Mereka yang merawat singa menerima ransum bir dan roti. Lempengan-lempengan itu juga menceritakan tentang banyak anjing yang dipelihara di Istana Irisarig. Anjing-anjing itu diberi makan bangkai binatang dan bagaimana mereka yang merawat anjing mendapat jatah roti dan bir.

“Anjing sangat penting untuk keamanan istana. Ketika Anda berada di gurun, Anda membutuhkan perlindungan, penjaga dan anjing adalah penjaga terbaik yang bisa dimiliki di daerah ini,” kata Sigrist.

Ada pula cerita tentang makanan yang dibagikan pada seorang raja di festival mar-Suen. Festival ini berlangsung di Kuil Enki, persembahan untuk dewa kejahatan dan kebijaksanaan.

Lempengan itu juga menceritakan tentang banyak pejabat yang melayani raja, serta pejabat yang kerap menjadi penentu nasib raja-raja Irisagrig. Lempengan-lempengan yang baru dideskripsikan berasal dari masa ketika Irisagrig terlibat dalam beberapa konflik dan banyak hal terjadi cukup damai. Di kemudian hari, wilayah Irisagrig menjadi korban invasi dan perang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement