REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah cincin emas Medieval kuno telah ditemukan oleh seorang pendeteksi logam. Seorang ahli menyebut, cincin itu disebut-sebut sebagai bukti cinta pada abad ke-15.
Artefak yang dipamerkan di Yorkshire Museum di York, diyakini merupakan milik anggota masyarakat yang terkemuka pada masanya. Cincin itu ditemukan oleh ahli detektor, Paul Ibbotson, terkubur di bawah permukaan tanah dalam area sebuah lapangan di Fulford pada Desember 2016 lalu.
Cincin berbahan emas yang diukir dengan bunga dan ditata dengan batu permata ruby dan emerald dibeli oleh York Museums Trust pada 2019. Asisten kurator arkeologi museum itu, Adam Parker, mengatakan kombinasi batu permata itu adalah hal yang tak biasa.
“Ini barang langka. Cincin dengan batu rubi, safir, atau kaca telah ditemukan sebelumnya, tetapi bingkai ganda dengan ruby dan zamrud ini lebih unik. Pada abad pertengahan itu akan dilihat sebagai barang eksotis (yang kemungkinan berasal dari Timur Tengah atau Afrika Utara),” ungkap Parker.
Ia juga menjelaskan dalam beberapa buku, batu permata bersejarah itu disebut punya kekuatan magis dan bisa menjadi semacam ‘obat’ (dengan zamrud dikatakan terkait dengan kesucian, dan rubi dengan cinta).
“Gagasan konseptual dari dua batu ini disatukan pada sebuah cincin membuatnya ideal sebagai bukti cinta, atau pesona pertunangan yang mungkin diberikan dari seorang lelaki kepada seorang perempuan. Dua batu itu sendiri sudah indah secara estetika, dan memberikan wawasan pemahaman kita tentang hubungan asmara di abad pertengahan,” kata Parker.
Hampir sulit untuk berspekulasi dengan pasti tentang siapa yang memiliki cincin itu, karena kurangnya konteks arkeologis yang kuat. Tetapi, kata Parker, ini adalah sesuatu yang mungkin hanya dimiliki oleh sebagian kecil masyarakat (mungkin bangsawan, atau mereka yang berhubungan dalam lingkaran kerajaan).
Namun dapat dipastikan, Cincin Fulford itu telah dikubur di bawah tanah selama 500 tahun sebelum akhirnya ditemukan. “Bisa saja cincin itu sengaja dikubur di tanah, dibuang ke sana, bisa tidak sengaja jatuh, atau bahkan bisa dicuri oleh seseorang lalu dikubur,” kata Parker.
Cincin itu dibeli oleh York Museums Trust pada 2019 dengan harga sekitar 20 ribu pounsterling, berkat dana dari Headley Museums Archaeological Acquisition Fund, Arts Council England / V & A Purchase Grant Fund, dan sumbangan publik.
Cincin Fulford dipamerkan sebagai barang permanen dari Yorkshire Museum Abad Pertengahan York: Capital Of The North pameran pada September 2019 lalu.