Kamis 06 Feb 2020 05:17 WIB

Satelit Rusia Intai Satelit AS?

Satelit Rusia disebut-sebut tengah memata-matai satelit AS.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nora Azizah
Satelit Rusia disebut-sebut tengah memata-matai satelit Amerika Serikat (AS) (Foto: ilustrasi satelit)
Foto: VOA
Satelit Rusia disebut-sebut tengah memata-matai satelit Amerika Serikat (AS) (Foto: ilustrasi satelit)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Satelit Rusia disebut-sebut tengah memata-matai satelit Amerika Serikat (AS). Peristiwa tersebut bermula pada 20 Januari lalu saat satelit Rusia bergerak aneh nelenceng dari orbit dan kemudian berpindah membayang-bayangi satelit AS.

Seperti dinukil laman Technology Review, Kamis (6/2) jarak kedua satelit di ruang angkasa itu hanya terpaut 300 kilometer. Itu merupakan jarak yang dekat antara dua benda di ruang angkasa. Namun demikian, tidak ada yang bisa dilakukan AS atas peristiwa tersebut.

Baca Juga

Moskow lantas mengatakan bahwa satelit yang diberinama Kosmos 2542 itu tengah menjalani inspeksi program guna menguji teknologi tersebut. Sehingga satelit itu dapat secara dekat mengamati aset orbitalnya sendiri. Mereka menjelaskan, satelit induk seharusnya menggunakan sub-satelit terdekat lalu mendekati dan mencitrakannya.

Mahasiswa pascasarjana yang mempelajari astrodinamika di Universitas Purdue Michael Thompson menilai bahwa tidak ada manuver terbaru yang dibuat oleh satelit induk Kosmos 2542 atau sub-satelit yang mendukung klarifikasi Moskow. Dia mencatat bahwa manuver satelit induk dengan satelit AS yang diberi nama USA 245 sangat tajam sedangkan satelit tampaknya tidak memiliki fungsi yang jelas.

USA 245 mengorbit antara 171 dan 630 mil di orbit Bumi rendah. Setali tiga uang, mantan anggita keamanan aerospace dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Thomas Roberts menuding bahwa Kosmos 2542 secara sengaja membayangi USA 245 untuk mengintai.

"Banyak hal bergerak di orbit Bumi yang rendah, tetapi untuk mengeluarkan propelan yang berharga dengan cara ini untuk memposisikan diri dengan sempurna untuk melihat satelit lain seperti ini bagi saya adalah hal yang tidak masuk akal dan ini bukan kebetulan," katanya.

Pandangan berbeda diungkapkan pakar kebijakan luar angkasa di Secure World Foundation Brian Weeden. Dia mengatakan, inspeksi yang dilakukan Kosmos 2542 dulu pertana kali dilakukan oleh AS. Dia mengatakan, Paman Sam meluncurkan satelit dengan kode 'power' pada 1990 silam.

Dia mengatakan, satelit yang tidak pernah diakui AS itu tampaknya tugasnya adalah mendekati satelit lain di GEO untuk pengawasan. Serangkaian satelit China yang dimulai dengan peluncuran SJ-12 pada 2010 menunjukkan bahwa China juga menjalankan program serupa.

"Ini tidak unik untuk Rusia. Itu tidak terjadi setiap hari, tetapi itu adalah kemampuan yang telah diuji oleh Cina, AS dan lainnya dari waktu ke waktu," kata Weeden

Dia mengatakan, tidak ada aturan tentang pendekatan tertutup semacam ini sehingga Rusia tidak melanggar hukum apa pun. Dia mengungkapan, satelit manapum bisa mendekati apapun yang diinginkan selama tidak menyentuh atau mengganggu satelit lain.

Dia mengatakan, AS tidak bisa berbuat banyak kecuali mungkin memindahkan satelitnya ke posisi orbital baru. Namun bahkan manuver kecil berarti mengeluarkan bahan bakar yang berharga. Dan satelit Rusia hanya bisa mengikuti aset Amerika ke lokasi baru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement