Kamis 27 Feb 2020 13:19 WIB

Astronaut Berhasil Buat Kue di Luar Angkasa

Kue yang dibuat di luar angkasa, rasa dan aromanya sama seperti kue di Bumi.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Kue yang dibuat di stasiun luar angkasa internasional.
Foto: space.com
Kue yang dibuat di stasiun luar angkasa internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Baru-baru, para astronaut berhasil membuat kue dari luar angkasa. Proses memasak kue yang dilakukan di stasiun luar angkasa itu digadang-gadang menjadi kemajuan besar terkait konsumsi manusia di luar angkasa.

"Saya pikir itu adalah kesuksesan besar. Kita tahu sekarang, (memasak) ini bisa dilakukan dan membuka peluang lainnya,” ujar mantan astronot NASA Mike Massimino, seperti dilansir Space, Kamis (27/2).

Baca Juga

Meski dimasak di luar angkasa, bahan adonan kue itu nyatanya berasal dari Hilton's DoubleTree Hotel dan Zero G oven. Selain dari oven yang memang dirancang khusus untuk beroperasi di lingkungan dengan gravitasi spesial seperti stasiun luar angkasa internasional.

Bahkan, adonan itu disebut-sebut menjadi bahan masakan pertama yang dimasak dan dipanggang di sana.

Berdasarkan informasi, eksperimen itu nyatanya untuk menjawab bagaimana proses pemanggangan yang terjadi di luar angkasa. Hal itu menyusul keresahan bau yang akan ditimbulkan di stasiun luar angkasa, tatkala aktivitas tertentu dilakukan, salah satunya memanggang.

Alhasil, aroma kue tersebut juga nyatanya memang meresap ke stasiun itu, meski dalam waktu yang lebih lama dari biasanya. Sebab, dalam eksperimen itu diketahui juga, memasak di luar angkasa membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada di bumi.

Terkait itu, belum ada hasil yang bisa dinyatakan, meski pada dasarnya, kue yang dipanggang itu layaknya kue cookie dari bumi biasanya. Tak seperti anggapan sebelumnya yang akan lebih mengembang.

"Cookie itu tampak lebih seperti kue yang dipanggang di Bumi," kata Massimino.

Pihak ilmuan dan astronaut mengklaim akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk menajwab pertanyaan umum, dari mulai tekstur hingga waktu memasak yang lebih lama.

Massimino yang ikut melakukan eksperimen itu juga menghubungkannya dengan eksperimen sebelumnya. Pengujian menanam bunga matahari di ruang angkasa, tampak normal. Meskipun, tangkainya tumbuh tipis dan seperti kawat.

“Karena mungkin (tangkainya) tak perlu tebal untuk mendukung bunga karena lingkungan gaya berat mikro,” tutur dia.

Massimino yang juga menjabat sebagai Penasihat Senior untuk Program Luar Angkasa di Laut Intrepid, Museum Udara & Luar Angkasa di New York, menjelaskan percobaan yang menjadi bahan ajaran itu. Menurut dia, setiap eksperimen termasuk percobaan memanggang kue, menjadi cara terbaik agar semua orang tertarik pada apa yang terjadi di luar angkasa.

Dia menyebut, hal-hal yang membuat para astronaut terkoneksi dengan Bumi  membantu astronout untuk merasa normal dan memacu semangat. Sebab, menurut dia, langkah itu sangat penting untuk kesejahteraan psikologis astronout, yang merupakan bagian integral dari kinerja mereka.

"Ini adalah langkah besar ke arah itu untuk masa depan eksplorasi di mana kita akan keluar dari planet ini untuk jangka waktu yang lebih lama," kata Massimino.

Dia mengatakan, jika manusia sekarang ini sedang berupaya membuat pemukiman di luar angkasa, selain Bumi, namun manusia juga harus mendapatkan makanan yang bergizi dan lezat. Ketika ditanya makanan yang akan dieksperimen di luar angkasa dia menyebut beberapa.

“Hal berikutnya pasti semacam pizza, begel yang bisa digigit para astronot pasti akan menyenangkan para astronot,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement