Senin 21 Jan 2013 12:23 WIB

Peneliti Inggris Berupaya Hadirkan Manusia Neanderthal

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
Neanderthal
Neanderthal

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Profesor George Church dari Harvard Medical School tengah berupaya menghadirkan manusia purba Neanderthal ke dunia. Bagaimana caranya? Pionir di bidang biologi sintesis ini akan mencoba melakukan metode ala skenario film Jurassic Park.

Church yakin, dia bisa merekonstruksi DNA Neanderthal itu dan menghidupkan kembali spesies manusia purba. Manusia Neanderthal itu punah 33 ribu tahun yang lalu.

Menurut skenario film Jurassic Park, dinosaurus diciptakan dalam laboratorium. Namun, dalam penelitian Church, dia justru bakal meminta relawan manusia.

Ia mengatakan analisis kode genetik dari sampel tulang sudah cukup untuk merekonstruksi DNA Neanderthal. "Memang hal itu melibatkan banyak hal, tapi saya pikir itu bisa terlaksana," ujarnya, seperti dilansir Daily Mail, Senin (21/1).

Langkah awal menghidupkan manusia purba itu dimulai dengan membuat DNA berdasarkan kode genetik yang ditemukan di sisa fosil. DNA tersebut akan disuntikkan ke dalam sel induk. Kemudian, disuntikkan ke dalam sel embrio manusia di tahap pertama kehidupan. Diperkirakan sel induk akan mengambil alih pertumbuhan embrio menjadi Neanderthal daripada menjadi manusia.

Setelah berkembang di laboratorium selama beberapa hari, embrio 'neo-Neanderthal’ itu akan diimplan ke dalam rahim relawan. Church mengatakan manusia Neanderthal mempunyai tingkat kecerdasan tinggi. Ukuran otak mereka kurang lebih sama dengan manusia sekarang. Dahulu, mereka juga membuat peralatan primitif.

Ia menambahkan, penelitiannya dapat menguntungkan umat manusia. Kepada majalah Jerman Der Spiegel, Church mengatakan Neanderthal memiliki cara berpikir berbeda dari kebanyakan manusia. Mereka bisa saja lebih pintar dari umat manusia. Cara berpikir itulah yang diklaimnya bisa menguntungkan bagi umat manusia.

Para ilmuwan mengatakan rencana Church, secara teori, memungkinkan dilakukan. Namun, di Inggris dan sebagian besar negara di dunia, melakukan kloning terhadap manusia tergolong tindak kriminal.

Namun, para ahli khawatir, jika benar dilakukan, bayi Neanderthal yang baru mungkin kekurangan imunitas terhadap penyakit dunia moderen, sehingga tidak mampu hidup. Sebagian lainnya khawatir dalam proses pembentukan bisa terjadi cacat.

Ahli Bioetik Bernard Rollin dari Colorado State University mengatakan tidak adil untuk membawa manusia ke dalam lingkungan di mana mereka nantinya akan diejek dan mungkin ditakuti. Aspek etis dan keselamatan memang masih menjadi pertanyaan besar dalam penelitian tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement