REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof Djarot S Wisnusubroto berharap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dapat dilakukan secepatnya atau setidaknya pada 2015.
"Tidak mungkin dilakukan pada tahun depan, karena akan dilangsungkannya Pemilu Legislatif dan Presiden. Kemungkinan besar pada 2015," ujar Djarot saat membuka Simposium Nanoteknologi di Serpong, Senin.
Dia menambahkan hasil uji kelayakan tapak pembangunan PLTN di dua daerah di Bangka Belitung yakni Bangka Selatan dan Bangka Barat, dinyatakan layak untuk pembangunan pembangkit listrik tersebut.
Hasil survei itu merekomendasikan sekitar 10 pembangkit dengan total 10.000 MW dibangun di wilayah itu. "Kami tidak memutuskan apakah PLTN dibangun atau tidak, tapi yang memutuskan adalah pemerintah."
Dia juga menambahkan lebih dari 60 persen masyarakat menyetujui pembangunan PLTN dengan alasan krisis listrik dan pemadaman yang kerap terjadi."BATAN telah sukses mengelola nuklir. Selama lebih dari 30 tahun, kami mengelola reaktor yang ada di Serpong, dan terbukti aman."
BATAN juga Djarot Wisnubroto juga berencana akan membangun PLTN reaktor daya non-komersil di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Banten pada 2015. Hal itu dilakukan untuk membuktikan bahwa nuklir itu aman jika dikelola dengan baik.