REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Pemerintah Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan membentuk pos pelayanan teknologi tepat guna dalam rangka pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi dan ekonomi kerakyatan.
Dilaporkan bahwa pengenalan pos pelayanan teknologi (Yantek) tepat guna itu dilakukan di sela workshop yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana di Aula Trisakti Banjarbaru, Selasa.
Kegiatan yang diikuti puluhan peserta terdiri dari pelajar, mahasiswa, perwakilan masyarakat dan pegawai kelurahan se Banjarbaru itu dibuka Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Syahriani.
"Kegiatan ini sangat positif dan diharapkan mampu memotivasi semangat masyarakat dan pelaku usaha dalam memanfaatkan teknologi tepat guna untuk mendukung usahanya," pesan sekda di depan seluruh peserta.
Menurut dia, pemanfaatan teknologi tepat guna memiliki banyak kelebihan karena selain hemat waktu, juga mampu meningkatkan produksi atau hasil olahan dari usaha yang dijalankan.
Dijelaskan, pemanfaatan teknologi tepat guna akan optimal jika ada alih teknologi dari sumber kepada masyarakat melalui pemberdayaan salah satunya workshop seperti yang diselenggarakan ini.
"Pemberdayaan masyarakat di setiap sektor harus ditingkatkan termasuk mengarahkan mereka memanfaatkan kemajuan teknologi karena teknologi tepat guna sangat bermanfaat dalam mendukung kelancaran usaha," ungkapnya.
Dikatakan, teknologi merupakan salah satu faktor pendorong perubahan, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya masyarakat sehingga alih teknologi untuk percepatan pembangunan sangat penting.
Namun, lanjut dia, proses alih teknologi ke masyarakat selama ini berjalan alamiah sehingga harus dipacu melalui pemberdayaan di berbagai bidang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Prosesnya sekarang harus diubah, tidak lagi berjalan alamiah tapi difasilitasi pemerintah melalui berbagai kegiatan yang bisa diikuti masyarakat sehingga bisa memberdayakan kemampuannya," kata dia.
Bertindak sebagai nara sumber workshop adalah Pemerhati posyantek Arief Akbar, Kepala Badan BPMP dan KB Banjarbaru Puspa Kencana serta Nuri Dewiyanti dosen pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.