REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Realisasi belanja modal atau capital expenditure PT Telkom Tbk sebesar 65-70 persen sampai akhir Agustus 2010. Total belanja modal sebesar Rp 20 triliun untuk tahun ini bakal terserap sepenuhnya di akhir tahun. Pasalnya, penyerapan capex secara besar-besaran biasanya terjadi di akhir tahun.
"Capex serapannya bagus, on target. Sekarang baru sekitar 65-70 persen, tapi itu standar. Biasanya di akhir tahun akan meningkat," kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (20/9).
Dia menyampaikan sebagian besar belanja modal Telkom digunakan untuk pengembangan seluler. Rianldi menyebutkan diantaranya, untuk keperluan seluler PT Telkomsel, infrastruktur backbone, broadband speedy, support dan sebagainya.
BUMN telekomunikasi ini juga masih memiliki aksi korporasi pada tahun ini, selain rencana sinergi anak usahanya, Flexi dengan Esia, PT Bakrie Telecom Tbk. Termasuk juga rencana pelepasan sejumlah anak usaha Telkom, seperti PT Patrakom dan PT Citra Sari Makmur (CSM). "Ada (aksi korporasi lain) untuk tahun ini. Tapi, belum bisa kami sampaikan," ujar Rinaldi.
Berbicara kinerja perusahaan, ia memperkirakan pendapatan Telkom sampai September 2010 tumbuh di atas 5 persen. Rinaldi menuturkan pertumbuhan tersebut masih terhitung single digit dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
"Growth revenue sampai akhir September ini masih single digit, sekitar 5 persen ke atas. Kalau untuk net profit kami belum bisa perkirakan," ungkap Rinaldi. Mengacu kepada laporan keuangan unaudited Telkom di Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga kuartal ketiga tahun ini pendapatannya mencapai Rp 47,11 triliun.