
Jumat , 25 Aug 2023, 06:13 WIB
Xi Jinping Minta Persatuan Anggota BRICS

Jumat , 25 Aug 2023, 05:35 WIB
Barat Bisa Kehilangan Kepercayaan Negara Berkembang karena Kehadiran BRICS

Kamis , 24 Aug 2023, 10:09 WIB
Keanggotaan Baru BRICS Tersandung Syarat Panjang dari India

Rabu , 23 Aug 2023, 21:04 WIB
Cina akan Lebih Banyak Berinvestasi di Sektor Industri daripada Infrastruktur di Afrika

Rabu , 23 Aug 2023, 18:13 WIB
Presiden Brasil: Kami Ingin BRICS Jadi Institusi Multilateral, Bukan Klub Eksklusif

Rabu , 23 Aug 2023, 12:30 WIB
Vladimir Putin: Penggunaan Dolar AS Oleh Anggota BRICS Menurun

Rabu , 23 Aug 2023, 07:18 WIB
Kunjungan Xi Jinpig ke Afsel Jadi Titik Awal yang Bersejarah

Rabu , 23 Aug 2023, 04:09 WIB
Istana Bantah Indonesia Gabung BRICS

Selasa , 22 Aug 2023, 13:28 WIB
Presiden Afsel Tegaskan tak Bisa Digertak untuk Berpihak ke Salah Satu Kubu

Selasa , 22 Aug 2023, 09:21 WIB
India Sambut Upaya BRICS untuk Lakukan Ekspansi Keanggotaan

Selasa , 22 Aug 2023, 07:39 WIB
Jokowi: Kini Saatnya Suara dan Kepentingan Negara Berkembang Lebih Didengar

Senin , 21 Aug 2023, 17:50 WIB
Lebih dari 20 Negara Resmi Daftar untuk Gabung BRICS

Negara-Negara Berkembang Berusaha Akhiri Dominasi Dolar Tapi tanpa Alternatif
REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Perputaran bisnis telah hilang di toko pakaian Kingsley Odafe di ibu kota Nigeria memaksanya untuk memberhentikan tiga karyawannya. Satu penyebab dari masalahnya terlihat jelas, kekuatan dolar AS terhadap mata uang Nigeria, naira, telah mendorong harga garmen dan barang-barang asing lainnya di luar jangkauan konsumen lokal. Harga sekantung pakaian impor kini mencapai tiga kali lipat dari harga...

Senin , 21 Aug 2023, 06:15 WIB