REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Presiden Iran Ebrahim Raisi memuji keputusan anggota BRICS pada Kamis (24/8/2023), untuk memperluas kelompok tersebut dan memujinya sebagai langkah terpuji, yang akan memfasilitasi pembangunan di seluruh dunia sambil menjunjung tinggi prinsip keadilan.
Pernyataan tersebut disampaikannya pada KTT Ke-15 BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, setelah kelompok tersebut mengundang Iran, Argentina, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab untuk menjadi anggota baru, menurut pernyataan yang dipublikasikan di situs kantor kepresidenan Iran.
BRICS merupakan akronim dari lima negara berkembang, yaitu Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.
Dikutip dari Xinhua, Raisi menyatakan keyakinannya bahwa masuknya Iran dalam BRICS akan menciptakan dampak bersejarah, menandai tonggak penting dalam memajukan prinsip-prinsip keadilan dan etika, dan pada akhirnya mendorong perdamaian global yang langgeng.
Ia menguraikan munculnya ambisi hegemonik, ketidakadilan, kesenjangan, dan krisis moral sebagai penyebab rumitnya lanskap global.
Menyoroti pentingnya mengatasi masalah-masalah mendesak seperti kelaparan, perubahan iklim, dan berkurangnya sumber daya energi, Raisi menggarisbawahi perlunya inisiatif kolaboratif dan persatuan untuk membangun sistem yang adil berdasarkan kepentingan bersama.
Raisi menggambarkan BRICS sebagai simbol perubahan dalam hubungan global yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan komunitas internasional, terutama seiring dengan meningkatnya kepercayaan global terhadap kelompok tersebut.