Jumat , 08 Sep 2023, 20:04 WIB
Peringatan Kematian Ratu Elizabeth II, Raja Charles Ucapkan Terima Kasih ke Masyarakat
Ahad , 07 May 2023, 10:10 WIB
Polisi London Tangkap Pengunjuk Rasa Antimonarki
Kamis , 04 May 2023, 10:05 WIB
Menengok Mahkota Ikonik yang akan Dipakai Raja Charles, Dibuat pada 1661
Jumat , 28 Apr 2023, 19:39 WIB
Yusuf Islam Buat 10 Manifesto untuk Raja Charles, Salah Satunya Jadilah Hamba Tuhan
Sabtu , 22 Apr 2023, 00:35 WIB
Prosesi Militer Besar Tandai Penobatan Raja Charles II
Sabtu , 04 Mar 2023, 15:08 WIB
Musisi Papan Atas Inggris Menolak Tampil di Acara Penobatan Raja Charles III
Sabtu , 04 Mar 2023, 13:29 WIB
Minyak untuk Penobatan Raja Charles Berasal dari Yerusalem
Kamis , 15 Sep 2022, 17:16 WIB
Popularitas Serial 'The Crown' Meroket di Netflix Setelah Kematian Ratu Elizabeth II
Selasa , 13 Sep 2022, 12:01 WIB
Akankah Monarki Inggris Berubah di Bawah Kepemimpinan Raja Charles III?
Senin , 12 Sep 2022, 07:31 WIB
Presiden China Xi Jinping Ucapkan Selamat kepada Raja Charles III
Senin , 12 Sep 2022, 04:30 WIB
PM Truss akan Temani Raja Charles Tur Inggris Pimpin Hari Berkabung
Jumat , 23 Jun 2017, 07:41 WIB
Pangeran Harry: Tak Ada yang Ingin Jadi Raja
Gubernur Jenderal Australia Lontarkan Lagi Isu Negara Republik
REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perwakilan Ratu Inggris di Australia, Quentin Bryce (70 tahun), dikabarkan telah melemparkan wacana tentang kemungkinan negara yang dipimpinnya saat ini menjadi republik. "Suatu hari, seorang gadis muda atau anak laki-laki di negeri ini mungkin akan tumbuh menjadi kepala negara pertama bangsa kita di Australia," kata Bryce, seperti dilansir BBC, Sabtu (23/11). Pernyataan tersebut tak pelak menyalakan kembali perdebatan...