Jumat 14 Nov 2014 20:44 WIB

IAIN Palu Cegah Paham Terorisme Masuk Kampus

Red: Chairul Akhmad
Pencegahan Terorisme
Foto: Antara
Pencegahan Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, PALU – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu mencegah paham terorisme masuk kampus dengan cara menggelar seminar nasional bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Palu, Jumat (14/11).

Rektor IAIN Palu Zainal Abidin dalam seminar yang diikuti seribuan mahasiswa itu mengatakan, pada dasarnya semua agama mengajarkan kebaikan dalam bermasyarakat agar manusia bisa hidup sejahtera.

Menurut dia, semua bentuk kekerasan adalah musuh semua agama, termasuk agama Islam yang banyak dianut masyarakat Indonesia.

"Selain bagi penganutnya, Islam juga mengajarkan ketenteraman kepada penganut agama lain agar Indonesia semakin damai dan sejahtera," kata Zainal yang juga Ketua Majelis Ulama

Indonesia (MUI) Kota Palu.

Ia mengatakan aksi terorisme di Indonesia terjadi karena adanya pemahaman agama yang keliru. Ajaran agama tersebut ditafsirkan secara salah sehingga terjadi aksi terorisme. Ia juga mengatakan kegiatan penggalangan dana untuk membantu aksi terorisme yang mengatasnamakan agama Islam adalah salah dan perbuatan dosa.

Menurut dia, mengambil milik orang lain tanpa izin adalah mencuri, dan itu perbuatan dosa yang dilarang agama.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah mengamankan 93 sepeda motor curian yang diduga dilakukan oleh jaringan kelompok teroris di wilayahnya. Berdasarkan pengakuan enam orang tersangka, hasil penjualan sepeda motor itu akan diserahkan kepada kelompok teroris yang bersembunyi di Kabupaten Poso.

Salah satu tersangka itu masih berstatus mahasiswa di Kota Palu. Saat ini, Polda Sulawesi Tengah terus fokus mencari kelompok sipil bersenjata yang masih bersembunyi di hutan di Poso. Beberapa waktu lalu, polisi menemukan seratusan amunisi aktif di Kabupaten Poso.

Juru Bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Utoro Saputro mengatakan, pihaknya mengajak tokoh agama untuk turut memberikan pencerahan kepada masyarakat agar terhindar dari paham keliru, dan melawan hukum.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًاۙ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. An-Nur ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement