REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi X DPR RI Yayuk Basuki meminta Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mempertanggungjawabkan hasil SEA Games 2015.

Kontingen Indonesia menempati posisi kelima setelah meraih 47 medali emas 61 medali perak dan 74 medali peunggu. Tak adanya prioritas juara pada cabang olahraga (cabor) tertentu kata Yayuk menjadi salah satu penyebabnya.

"Justru kita akan minta pertanggungjawaban, kita desak itu. Saya pribadi menginginkan Satlak Prima perlu di revisi. Kemarin tidak ada prioritas," kata Yayuk saat dihubungi Republika, Rabu (17/6) sore.

Lebih lanjut kata Yayuk menghadapi SEA Games 2017, Asean Games 2018 dan Olimpiade 2020, Indonesia perlu persiapan lebih matang. Sebab itu kata dia, untuk jangka pendek perlu suntikan dana lebih bagi cabor yang punya potensi meraih medali emas.

Sementara untuk jangka panjang, menurutnya perlu ada regenerasi atlet muda. Sebab itu sebagai anggota komisi X, Yayuk pun berencana untuk mengusulkan membuat panja khusu. membahas atlet.

"Kita punya rencana untuk membuat Panja, nanti itu spesifik untuk tangani masa pensiun atlet, sebab kaderisasi atlet itu sulit karena mereka takut akan tidak adanya jaminan masa tua," tuturnya.