Selasa 18 Aug 2015 03:13 WIB

Waspada! Gletser Asia Tengah Mulai Mencair Terlalu Cepat

Rep: c 34/ Red: Indah Wulandari
Gletser mencair (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Gletser mencair (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,OSLO -- Ilmuwan mendapati gunung gletser di Asia Tengah, Tien Shan, telah menyusut empat kali lebih cepat dari rata-rata dunia, Senin (17/8). Kondisi itu mengancam aliran sungai penting untuk pertanian dan listrik tenaga air dari Uzbekistan ke bagian barat China.

Pemanasan global kemungkinan juga akan mempercepat mencairnya Tien Shan di tahun-tahun mendatang. Menurut studi yang dipimpin oleh Pusat Penelitian Geosains Jerman GFZ, pada tahun 2050 es disana hanya akan tersisa setengah.

Kenaikan suhu di wilayah lokal dikaitkan dengan perubahan iklim di utara Pasifik dan sebelah utara lautan Atlantik. Studi yang ditulis dalam jurnal Nature Geoscience menemukan, semakin banyak curah hujan yang jatuh pada musim panas di Tien Shan, es gletser akan semakin terkikis.

Jangkauan Tien Shan, yang gletsernya mengandung sekitar tujuh kali jumlah es lebih banyak dari Alpen atau sepertiga dari Himalaya, membentang 2.500 kilometer melalui Asia Tengah.

Data dari satelit dan pemantauan di lapangan, selama 1961 hingga 2012 Tien Shan kehilangan 27% dari total massa gletsernya. Angka itu setara dengan hilangnya 5,4 miliar ton es per tahun dan sekitar empat kali kerugian gletser rata-rata global sebesar 6,5%.

"Saat ini kita berada dalam fase emas, dengan relatif banyak air, tetapi apa yang bisa terjadi cukup mengkhawatirkan," ungkap Daniel Farinotti, penulis utama dari studi di GFZ kepada Reuters.

Para ahli menemukan bahwaair dari pegunungan membantu bercocok tanam di daerah dataran rendah Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Uzbekistan, salah satu daerah irigasi terbesar di dunia, dan wilayah Xinjiang China utara-barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement