Selasa 03 Nov 2015 10:24 WIB

Tak Pedulikan Ancaman Cina, AS Lanjutkan Patroli di Wilayah Sengketa

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Cina menggelar latihan militer selama enam hari di Laut Cina Selatan beberapa waktu lalu.
Foto: Antara
Cina menggelar latihan militer selama enam hari di Laut Cina Selatan beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat tak menggubris ancaman Cina.  Angkatan Laut Amerika Serikat justru berencana kembali untuk melakukan patroli secara rutin di sepanjang 12 mil laut dari pulau-pulau buatan di Laut Cina Selatan.

Reuters melaporkan, menurut pejabat AS mereka akan melakukan potroli rutin sebanyak dua kali per tiga bulan atau bisa lebih banyak lagi.  "Ini bermaksud untuk menggunakan hak kami di bawah hukum internasional dan mengingatkan Cina serta orang lain mengenai pandangan kami," kata pejabat yang berbicara dengan syarat anonim tersebut.

Penasihat Deputi Keamanan Nasional AS Ben Rhodes, pada Senin (2/11), menegaksn, AS akan melakukan upaya lebih untuk menunjukkan komitmen mereka atas hak navigasi bebas di wilayah tersebut.  "Itu jadi perhatian kami. Ini menunjukkan bahwa kami menjunjung tnggi prinsip kebebasan navigasi," kata Rhodes.

Komentar Rhodes ini disampaikan sepekan setelah kapal militer AS berlayar di dekat salah satu pulau buatan Cina di Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan. Wilayah Laut Cina Selatan merupakan daerah sengketa yang diperebutkan sejumlah negara.

Sejumlah negara ASEAN seperti Filipina dan Vietnam kerap kali berseteru dalam perebutan wilayah kaya sumber daya alam mineral itu. Cina telah menegaskan akan mengambil sikap tegas jika AS kembali melanjutkan aksi provokasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement