Selasa 06 Jun 2017 15:59 WIB

Air Berhidrogen, Benarkah Lebih Sehat?

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Air minum.
Foto: Pixabay
Air minum.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW JERSEY -- Ada tren kesehatan terbaru yang tengah melanda sejumlah selebritis dunia. Selebritas seperti Blake Lively, Ryan Reynolds, dan Zac Efron mengaku mengonsumsi air berhidrogen secara rutin. Namun, apakah air hidrogen ini benar-benar memberikan dampak kesehatan terhadap tubuh, atau sekedar tren dan strategi pemasaran belaka.

 
''Air hidrogen adalah hanya tren terbaru, dan ada banyak strategi marketing dan pemasaran di baliknya,'' kata juru bicara Akademi Nutrisi dan Dietetic, Sonya Angelona, kepada Fox News, Selasa (6/6).
 
Sebenarnya, air biasa sudah memiliki kadar hidrogen. Hal ini pun terlihat dari ikatan kimia air, yang terdiri dari hidrogen dan oksigen, dan biasanya ditandakan dengan H2O. Namun, kadar hidrogen di air biasa tidak sebanyak air berhidrogen. Air berhidrogen adalah air biasa yang ditambah dengan molekul hidrogen, yang tidak memiliki bau dan warna.
 
Air atau H2O biasa memiliki konsentrasi molekul hidrogen sekitar 0.0000004 milimoles per liter. Kemungkinan konsentrasi molekul hidrogen tertinggi yang terdapat di dalam air biasa bisa mencapai 0.8 milimoles per liter. Hal ini jika air tersebut ditempatkan di lingkungan yang memiliki hidrogen murni. 
 
''Beberapa air berhidrogen menggunakan term atau sebutan dengan 'diatomic hydrogen', yang sebenarnya sama dengan hidrogen molekuler,'' kata asisten profesor kimia dari Universitas Commonwealth Virginia, Stephen S Fong.
 
Lebih lanjut, Fong mengungkapkan, sebagian besar penelitian mendukung potensi manfaat kesehatan air berhidrogen dilakukan di laboratorium. Sehingga, sangat sulit untuk memvalidasi manfaat kesehatan yang bisa dirasakan langsung oleh penggunanya. Memang, banyak klaim kesehatan yang menyebut jika dikonsumsi secara rutin, air berhidrogen dapat meningkatkan energi, membantu pulih dari kelelahan, menurunkan peradangan, dan memperlambat proses penuaan. 
 
Sementara, Sonya Angelona menilai, konsumsi air berhidrogen secara rutin sebenarnya akan berakibat meningkatkan ion hidrogen di dalam darah. Alhasil, darah akan lebih basa. ''Tapi bagaimanapun, belum ada bukti ilmiah cukup, yang mendukung klaim air berhidrogen memiliki keuntungan yang lebih banyak dibanding air biasa,'' kata Angelona.
 
 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مَا كَانَ لِاَهْلِ الْمَدِيْنَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ اَنْ يَّتَخَلَّفُوْا عَنْ رَّسُوْلِ اللّٰهِ وَلَا يَرْغَبُوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَنْ نَّفْسِهٖۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ لَا يُصِيْبُهُمْ ظَمَاٌ وَّلَا نَصَبٌ وَّلَا مَخْمَصَةٌ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَطَـُٔوْنَ مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ
Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri Rasul. Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,

(QS. At-Taubah ayat 120)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement