Kamis 22 Jun 2017 15:32 WIB

Inggris Siapkan Bantuan Hingga Rp 1 Triliun Buat Pengungsi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Inggris, Theresa May.
Foto: AP/Michel Euler
Perdana Menteri Inggris, Theresa May.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris menyiapkan 75 juta poundsterling atau lebih dari Rp 1 triliun untuk membantu mengatasi krisis pengungsi Afrika dan Timur Tengah. Bantuan ini ditujukan untuk mengurangi ancaman kematian di perairan Mediterania saat para pengungsi melakukan penyeberangan berbahaya ke Eropa.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengkonfirmasi angka bantuan tersebut saat melakukan perjalanan ke Brussels akhir pekan ini untuk menghadiri pertemuan Dewan Eropa.

Bantuan tersebut akan diberikan untuk membantu layanan darurat bagi para pengungsi yang terdampar di negara-negara Mediterania dan juga akan digunakan untuk membantu migran yang menjadi korban penyelundupan dan perdagangan orang.

"Inggris berada di garis depan dalam menanggapi krisis migrasi dan upaya kami sampai saat ini telah membantu mengurangi jumlah migran total ke Eropa sejak 2015. Namun, semakin banyak orang yang sekarang menggunakan rute Mediterania Tengah yang sangat berbahaya," ujar Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Priti Patel seperti dikutip The Independent.

"Dukungan baru Inggris ini akan memberikan bantuan dan perlindungan yang sangat dibutuhkan bagi puluhan ribu orang yang paling rentan di dunia. Kami juga akan memberikan pilihan alternatif sehingga mereka dapat mengubah pikiran mereka untuk bisa kembali ke rumah," tambah dia.

Dana tersebut akan dibelanjakan selama tiga tahun ke depan dan akan membantu migran yang ingin pulang ke rumah mereka. Dana itu juga akan dipakai untuk menyediakan pasokan makanan untuk migran yang terjebak di kamp-kamp di Eropa selatan.

Perairan Mediterania merupakan rute paling populer yang banyak dilalui oleh pengungsi dari Afrika timur dan Afrika barat yang hendak pergi ke Eropa. Sebagian besar dari mereka rela memberi uang kepada penyelundup di Libya agar bersedia membawa mereka berlayar di perairan berbahaya itu, dengan harapan dapat mencapai Eropa.

Pada 2016, sebanyak 181 ribu migran tiba di Italia melalui rute ini dan angkanya diperkirakan akan meningkat pada 2017. Secara keseluruhan, lebih dari satu juta migran telah tiba di Eropa tahun lalu, banyak dari mereka adalah pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Timur Tengah.

Namun, tak sedikit dari pengungsi itu yang tewas di dalam perjalanan. Tercatat sebanyak 5.000 migran diperkirakan telah meninggal di perairan Mediterania pada tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement